Pemeriksaan Kesehatan Jarak Jauh atau Telemedis

Dr. Anne Burdick seorang dokter kulit, membahas telemedicine di Miami, AS (foto: ilustrasi).

Semakin banyak perusahaan yang menawarkan telemedis atau pengobatan jarak jauh, tetapi pasien belum sepenuhnya terbiasa bertemu dokter secara visual.

Pegawai perusahaan jaringan toko pengecer Walmart sekarang bisa ke dokter dengan biaya hanya sebesar $4 atau Rp 55.776 namun harus melakukannya secara visual.

Raksasa ritel Walmart baru-baru ini menurunkan biaya pengobatan jarak jauh yang sebelumnya $40 dan menjadi perusahaan besar paling akhir yang mendorong karyawan menggunakan teknologi canggih untuk mendapat diagnosa dan pengobatan jarak jauh.

Tetapi pasien lamban menerima pengobatan virtual. Delapan puluh persen perusahaan ukuran menengah dan besar di AS menawarkan layanan pengobatan jarak jauh kepada pekerja mereka tahun lalu, naik dari 18 persen pada tahun 2014, seperti dikatakan konsultan Mercer. Hanya 8 persen dari karyawan yang memenuhi syarat menggunakan pengobatan jarak jauh setidaknya sekali pada tahun 2017.

Penggunaan luas ponsel pintar, peraturan yang lebih longgar, dan antusiasme majikan membantu memperluas akses ke pengobatan jarak jauh, di mana pasien berinteraksi dengan dokter dan perawat dari jauh, seringkali melalui koneksi video yang aman. Para pendukung pengobatan ini mengatakan kunjungan virtual memudahkan pasien bertemu terapis atau dengan cepat mencari bantuan untuk penyakit non darurat. Tetapi banyak yang masih bertemu dokter langsung ketika sakit.

Para pakar layanan kesehatan sejak lama mengatakan sulit mengubah perilaku. Dalam kasus telemedicine atau pengobatan jarak jauh pasien mungkin belajar dari majikan mereka dan kemudian melupakannya ketika mereka membutuhkan perawatan beberapa bulan kemudian. Ditambah emosi bisa memperumit keputusan pelayanan kesehatan, kata Mercer's Beth Umland.

Sebagian pasien, terutama yang lebih tua, juga lebih suka pergi ke dokter langsung. [my]