Pemerintah Akan Evaluasi Armada TNI AU Menyusul Kecelakaan Pesawat

Para penyelidik memeriksa puing-puing pesawat Hercules milik Angkatan Udara yang jatuh di Medan (1/7). (AP/Binsar Bakkara)

Jatuhnya pesawat yang telah dipakai sejak 1964 tersebut, menyoroti kembali catatan buruk penerbangan Indonesia dan pesawat-pesawatnya yang menua.

Presiden Joko Widodo menyerukan evaluasi untuk armada Angkatan Udara yang telah menua, menyusul kecelakaan pesawat Hercules C-130B di Medan, Selasa (30/6).

Pesawat yang mengangkut 122 orang itu jatuh di daerah perumahan. SEjauh ini, 42 korban telah diidentifikasi, menurut juru bicara TNI AU Marsekal Pertama Dwi Badarmanto kepada Reuters.

Namun korban tewas diperkirakan akan naik secara signifikan karena pihak militer tidak yakin ada yang selamat. Dwi mengatakan 142 kantung jenazah telah dikirim ke rumah sakit di Medan.

Jatuhnya pesawat tersebut, yang telah dipakai sejak 1964, menyoroti kembali catatan buruk penerbangan Indonesia dan pesawat-pesawatnya yang menua.

"Evakuasi para korban pesawat Hercules harus diprioritaskan. Lalu harus ada evaluasi usia pesawat-pesawat dan sistem-sistem pertahanan," tulis Presiden Joko Widodo di Twitter, Selasa malam.

"Mudah-mudahan kita dapat menjauh dari bencana."

Pesawat jatuh hanya dua menit setelah lepas landas dari pangkalan udara Soewondo di Medan. Para saksi mengatakan pesawat tampak meledak tak lama sebelum menghantam rumah-rumah dan sebuah hotel.

Tidak jelas berapa banyak korban yang ada di pesawat atau di darat.