Pemerintah AS dan Kongres Gelar Sidang Bahas Masalah UFO 

Scott Bray, wakil direktur Intelijen Angkatan Laut AS memberikan keterangan dalam sidang untuk membahas UFO di Kongres AS, Selasa (17/5).

Pemerintah AS menggelar sidang kongres yang difokuskan pada pembahasan UFO (unidentified flying object) atau objek terbang tak dikenal untuk pertama kalinya dalam 50 tahun terakhir. Kali ini sidang digelar untuk mempelajari ancamannya terhadap keamanan nasional, yang bukan berasal dari mahluk ekstraterestrial, melainkan musuh internasional dan berpotensi di Bumi.

Dalam sidang Kongres AS hari Selasa (17/5), yang digelar untuk membahas UFO, belum ada konfirmasi dari pemerintah Amerika bahwa terdapat kehidupan di luar planet Bumi.

Pejabat Pentagon tidak mengungkapkan informasi lain dari penyelidikan yang sedang mereka lakukan terhadap ratusan penampakan UFO. Akan tetapi, mereka mengaku telah memilih seorang direktur untuk memimpin satuan tugas baru untuk mengoordinasikan upaya pengumpulan data atas apa yang secara resmi disebut pemerintah Amerika sebagai UAP (unidentified aerial phenomena), alias fenomena udara tidak dikenal.

Scott Bray, wakil direktur Intelijen Angkatan Laut AS, mengatakan bahwa jumlah penampakan UFO yang secara resmi terdata oleh satgas baru itu telah mencapai 400 kasus. Para pejabat pertahanan berhati-hati memilih kata-kata untuk menggambarkan tugas pokok satgas tersebut, termasuk saat menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan kehidupan ekstraterestrial, yang Bray katakan tidak dikesampingkan oleh analis pertahanan dan intelijen.

“Penampakan UFO bisa berlangsung sekilas atau lebih lama. Penampakan itu bisa terekam, bisa juga tidak. Penampakannya bisa dilihat oleh satu atau beberapa aset. Singkatnya, jarang ada jawaban mudah. Misalnya, izinkan saya menunjukkan kepada Anda video pertama yang kami siapkan hari ini, yang menunjukkan penampakan secara langsung,” kata Bray.

Bray menunjukkan dua video penampakan UFO. Salah satunya menunjukkan objek berbentuk segitiga yang berkerlap-kerlip di langit, yang kemudian ditentukan sebagai artefak visual cahaya yang terlihat lewat kacamata penglihatan malam (night-vision goggles). Sementara video lainnya menunjukkan objek berbentuk bulat mengkilap yang melintas dengan cepat di luar jendela kokpit pesawat militer – penampakan yang disebut Bray masih belum dapat dijelaskan.

Laporan tahun 2021 menyertakan beberapa kasus penampakan UFO yang sebelumnya dipublikasikan Pentagon, termasuk video berisi objek misterius yang bergerak dengan kecepatan dan kemampuan bermanuver yang tidak dikuasai teknologi penerbangan yang diketahui saat ini, dan tidak memiliki sarana propulsi maupun permukaan kontrol penerbangan yang dapat dilihat. Bray mengatakan, kasus-kasus itu, termasuk yang digambarkan pilot AU Amerika menyerupai permen Tic Tac, digolongkan sebagai kasus yang “belum terselesaikan.”

Penampakan UFO yang digambarkan menyerupai permen Tic-Tac (foto: dok).

“Itu dia. Dalam banyak kasus, hanya itu yang dicantumkan dalam laporan. Dan dalam banyak kasus lain, kami memiliki lebih sedikit (dokumentasi) dari pada ini,” tambahnya.

Ronald Moultrie, wakil menteri pertahanan AS bidang intelijen, mengatakan bahwa Pentagon juga mencoba menghilangkan stigma mengenai masalah UFO dan mendorong para pilot juga anggota militer lainnya untuk melaporkan apa saja yang lain dari biasa yang mereka lihat.

“Departemen Pertahanan AS berpendapat bahwa dengan menggabungkan data yang terstruktur dengan tepat dan dikumpulkan dengan analisis ilmiah yang seksama, objek apa pun yang kita temui kemungkinan besar dapat diisolasi, dicirikan, diidentifikasi, dan, jika perlu, dimitigasi. Kami tahu anggota kami telah menyaksikan fenomena udara tidak dikenal (UAP), dan karena UAP menimbulkan potensi keselamatan penerbangan dan risiko keamanan secara umum, kami berkomitmen pada upaya yang terfokus untuk menentukan asal-usulnya,” ujarnya.

Ronald Moultrie (kanan), wakil menteri pertahanan AS bidang intelijen memberikan keterangan pada sidang UFO di Kongres AS (17/5).

Baik Bray maupun Moultrie berjanji bahwa Pentagon akan menindaklanjuti bukti ke mana pun ia mengarah dan menjelaskan bahwa kepentingan utama penyelidikan mereka adalah untuk mengatasi kemungkinan ancaman keamanan nasional.

Anggota Kongres dari kedua kubu, Partai Demokrat dan Partai Republik, menilai UFO sebagai masalah keamanan nasional AS.

Ketua subkomite Kongres Andre Carson menekankan pentingnya memperlakukan isu UFO secara serius.

“Fenomena udara tidak dikenal adalah potensi ancaman keamanan nasional dan patut diperlakukan demikian. Sudah terlalu lama, stigma tentang UAP menghalangi analisis intelijen yang baik. Pilot enggan melaporkan (fenomena UFO) atau ditertawakan saat melakukannya. Pejabat Departemen Pertahanan tidak membuka masalah ini atau bahkan menutupi sepenuhnya, karena takut pada komunitas keamanan nasional yang skeptis. Sekarang kita tahu lebih baik. UAP memang tidak bisa dijelaskan. Benar… namun itu semua nyata. Itu semua harus diselidiki. Dan banyak ancaman mereka yang perlu dimitigasi.”

Sidang itu fokus membahas kemungkinan musuh asing AS yang mengembangkan teknologi rahasia, yang dapat ditafsirkan sebagai UFO dan terbukti merugikan AS.

Sidang itu digelar hampir setahun setelah laporan pemerintah mendokumentasikan lebih dari 140 fenomena UFO, atau UAP, yang disaksikan pilot militer AS sejak 2004.

Your browser doesn’t support HTML5

Pemerintah AS dan Kongres Gelar Sidang Bahas Masalah UFO

Laporan tahun 2021 dan sidang kongres itu menandai perubahan sikap pemerintah AS, yang selama beberapa dekade berusaha membelokkan, menyanggah dan mendiskreditkan kasus penampakan UFO dan “piring terbang” sejak tahun 1940-an.

Belum pernah ada sidang kongres terbuka mengenai masalah itu sejak Angkatan Udara AS menghentikan program UFO yang tidak berhasil membuat kesimpulan secara tuntas, dengan judul Proyek Buku Biru, pada tahun 1969. [rd/jm]