Amerika memiliki cukup banyak jumlah tuna wisma, atau mereka yang tidak memiliki tempat tinggal. Diperkirakan, lebih dari setengah juta orang warga Amerika menjadi gelandangan. Banyak di antara warga tuna wisma ini yang kemudian menderita gangguan jiwa.
Masalah gangguan jiwa para tuna wisma ini sulit untuk diatasi. Para pejabat memperkirakan sekitar 20 persen, atau satu dari setiap lima tuna wisma menderita gangguan jiwa, tetapi sulit untuk bisa mendekati mereka.
Para pakar mengatakan perawatan psikiatris merupakan langkah penting untuk mengatasi kondisi mereka. Kesulitan yang muncul adalah bagaimana mencari tempat tinggal bagi mereka, agar bisa memasukkan mereka dalam perawatan khusus. Namun, kini ada sebuah program inovatif yang menempatkan para tuna wisma itu di perumahan permanen di tengah komunitas yang sangat mendukung program tersebut.
Di kota Santa Monica, negara bagian California, banyak dari mereka ditampung di pusat penampungan tuna wisma Step Up on Second dan di sana mereka mendapat dukungan moral.
Pusat penampungan itu menawarkan persahabatan dan mendorong kemampuan mengekspresikan diri melalui kelompok diskusi dan kelas kesenian, serta membantu mencarikan pekerjaan.
Tod Lipka, pimpinan eksekutif Step Up on Second, mengatakan perawatan psikiatris sangat penting dan mereka yang ditampung di situ mendapat perawatan itu di luar tempat penampungan.
Menurut Lipka “Tempat penampungan ini bukan klinik di mana orang datang seminggu atau sebulan sekali untuk pengobatan dan dukungan. Ini adalah tempat di mana orang dapat mengembangkan diri dan saling berhubungan.”
Step Up membuka tempat penampungan lain di wilayah pemukiman baru dan pendekatannya yang meluas mendapat perhatian. Step Up juga telah membeli dua bangunan di Hollywood yang akan diubah menjadi tempat penampungan dengan layanan dukungan.
Pengawas Kota Los Angeles Zev Yaroslavsky mengatakan berbagai kelompok dan pejabat-pejabat pemerintah kota sekarang banyak mengangkat masalah ribuan tuna wisma.
Yaroslavsky mengatakan, “Kami bukan hanya harus melakukan sesuatu, tetapi juga dapat melakukan sesuatu. Kami punya rencana rinci mengenai bagaimana mengatasi masalah gelandangan yang kronis ini. Kami tahu apa yang perlu dilakukan. Kami punya buku pedomannya.”
Mereka yang bekerja bagi para tuna wisma mengatakan banyak kota di Amerika, termasuk New York dan San Fransisco, berhasil mengurangi jumlah tuna wisma. Dengan membentuk komunitas dukungan yang permanen, diharapkan masalah gelandangan yang umumnya berada di kota-kota besar Amerika akan dapat diatasi.