Pemerintah AS Siap Bahas Pembatasan Aksesoris Senjata Mematikan

Instruktur Frankie McRae menunjukan pegangan pada senapan AR-15 yang sudah dipasang dengan "bump stock" di Klub Tembak 37 PSR di Bunnlevel, 4 Oktober 2017.

Gedung Putih, anggota Kongres dari Partai Republik dan organisasi masyarakat yang mendukung hak kepemilikan senjata api Amerika mengisyaratkan kesediaan untuk membahas pembatasan penggunaan asesori senjata api yang dikenal sebagai bump stocks.

Ini merupakan perubahan besar dari sikap oposisi mereka di masa lalu terhadap setiap rencana pengendalian senjata api.

Bump Stocks tidak banyak dikenal sampai pemberitaan minggu lalu bahwa pelaku penembakan massal di Las Vegas memasang alat ini pada 12 senjata yang ditemukan di kamar hotel tempat ia menginap. Pemasangan bump stocks menjadikan senjata semi otomatis bekerja layaknya senapan mesin karena penembak tidak perlu menarik pelatuk setiap kali melepaskan tembakan.

“Kami sudah pasti menyambut pembicaraan isu ini,” kata Juru Bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee-Sanders. “Ia adalah presiden yang sangat ingin melakukan apa saja untuk melindungi nyawa warga Amerika,” termasuk melakukan apa yang Huckabee-Sanders sebut sebagai “perbaikan legislatif.”

Ketika ditanya mengenai bump stocks sebelum memulai pertemuan dengan pimpinan militer AS, Presiden Donald Trump mengatakan, “Kami akan meninjau hal tersebut dalam waktu dekat.”

National Rifle Association atau NRA, sebuah organisasi pendukung hak kepemilikan senjata, yang di masa lalu selalu menentang usul pengendalian senjata api, mengatakan pihaknya tidak keberatan untuk mengkaji legalitas penggunaan bump stocks ini.

NRA adalah penyumbang besar pada kampanye politik, khususnya anggota-anggota Partai Republik di Kongres, sehingga banyak politisi penerima dana NRA ini enggan untuk membuat kebijakan yang merugikan NRA.

Ketua DPR, Paul Ryan, dari Partai Republik kini juga menyatakan kesediaannya untuk meninjau bump stocks ini.[jm]