Seorang diplomat Amerika yang diperintahkan untuk meninggalkan Bahrain minggu ini mengatakan kepemimpinan Sunni negara itu menggunakannya untuk merongrong kerukunan dengan Shiah yang beroposisi.
Pemerintah Bahrain hari Senin menuduh Wakil Menteri Luar Negeri Bidang Demokrasi, HAM dan Buruh, Tom Malinowski mencampuri urusan dalam negeri dan meminta segera meninggalkan Bahrain setelah ia bertemu dengan anggota-anggota oposisi yang menuntut reformasi sejak pergolakan tahun 2011.
Hari Selasa Malinowski menulis pada akun twitternya bahwa keputusan Bahrain “bukanlah mengenai dirinya melainkan untuk merongrong dialog” dan “mereka yang bertekad untuk melakukan rekonsiliasi agar tidak tergoyahkan”.
Departemen Luar Negeri mengkonfirmasi bahwa Malinowski hari Senin bertemu dengan pemimpin kelompok Shiah Al Wifaq.
Meski demikian Departemen Luar Negeri menambahkan ia juga telah bertemu dengan pejabat pemerintah dan dijadwalkan untuk bertemu Putra Mahkota Salman bin Hamad Al-Khalifa serta anggota kabinet senior dalam beberapa hari mendatang.