Pemerintah Belanda Perlu 'Lebih Banyak Waktu' Susun Strategi Lawan Anti-Semitisme

Dalam gambar yang diambil dari video ini, pendukung pro-Palestina berbaris dengan bendera Palestina di dekat stadion Ajax di Amsterdam, Belanda, 7 November 2024. (Foto: AP Photo Intervision)

Pemerintah Belanda mengalokasikan 4,5 juta euro (sekitar 75,68 miliar rupiah) untuk strategi baru tersebut, termasuk untuk mengamankan lembaga-lembaga Yahudi.

Pemerintah Belanda membutuhkan "lebih banyak waktu" untuk menyusun strategi guna mengatasi anti-Semitisme setelah kekerasan minggu lalu antara penggemar sepak bola Israel dan penduduk setempat, kata menteri kehakiman.

"Karena peristiwa mengerikan pada 7 dan 8 November, dan keinginan saya untuk mendorong debat yang bermanfaat di parlemen, saya butuh lebih banyak waktu guna menyiapkan strategi," kata Menteri Kehakiman David van Weel.

"Strategi tersebut akan segera dikirim ke parlemen," katanya dalam surat kepada anggota parlemen, yang diterbitkan pada Kamis (14/11) malam.

Perdana Menteri Dick Schoof menjanjikan "langkah-langkah yang berjangkauan luas" awal minggu ini.

Ia mengatakan bahwa langkah-langkah tersebut akan diumumkan setelah rapat kabinet pada Jumat (15/11), tetapi tampaknya sekarang ditunda.

BACA JUGA: Pemeriksaan Diberlakukan kepada Seluruh Penonton Laga Sepak Bola Prancis Melawan Israel

Diskusi tersebut menyusul kekerasan di jalanan Amsterdam sebelum dan sesudah pertandingan Liga Europa antara klub raksasa Belanda Ajax dan tim Israel Maccabi pada 7 November.

Kepala polisi Amsterdam Peter Holla mengatakan bahwa sebelum pertandingan, para pendukung Maccabi membakar bendera Palestina, menyerang sebuah taksi, dan meneriakkan slogan-slogan anti-Arab, menurut otoritas kota.

Mereka juga dilaporkan mencemooh ketika mengheningkan cipta selama satu menit untuk para korban banjir mematikan di Spanyol baru-baru ini, berlangsung saat pertandingan.a

Setelah pertandingan, para pemuda yang mengendarai skuter melancarkan serangan "tabrak lari" terhadap para penggemar Maccabi, kata para pejabat.

Beberapa unggahan di media sosial menyertakan seruan untuk "memburu orang Yahudi", menurut polisi.

Schoof mengatakan serangan tersebut merupakan "anti-Semitisme murni."

'Menyiramkan minyak ke bara api'

Pihak berwenang telah mengalokasikan 4,5 juta euro (sekitar 75,68 miliar rupiah) untuk strategi baru tersebut, termasuk 1,2 juta euro untuk mengamankan lembaga-lembaga Yahudi, demikian dilaporkan media Belanda.

Polisi Prancis berpatroli menjelang laga sepak bola Grup A2 Liga Negara-Negara UEFA antara Prancis dan Israel, di Stade de France, di Saint-Denis di pinggiran utara Paris, 14 November 2024. (Foto: Franck FIFE/AFP)

Schoof mengatakan kepada parlemen pada Rabu (13/11) bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan "tindakan yang luas" untuk menghukum kekerasan anti-Semit.

Ini termasuk kemungkinan mencabut kewarganegaraan Belanda bagi orang-orang dengan kewarganegaraan ganda.

Polisi, jaksa penuntut, dan otoritas hukum lainnya telah meluncurkan penyelidikan besar-besaran terhadap insiden-insiden seputar pertandingan Maccabi-Ajax. Delapan tersangka sejauh ini telah berada di balik jeruji besi.

Anggota parlemen anti-Islam sayap kanan Geert Wilders, pemimpin partai terbesar dalam pemerintahan koalisi, menuduh komunitas Muslim negara itu atas kerusuhan tersebut.

BACA JUGA: Polisi Belanda Memindahkan Demonstrasi Pro-Palestina di Amsterdam 

Ia menuntut agar para pelaku dituntut "atas tuduhan terorisme, dicabut paspornya dan diusir dari negara itu."

Namun, partai-partai oposisi mengecam pernyataan Wilders, dengan mengatakan bahwa ia "menyiramkan minyak ke api, menyalahgunakan ketakutan dan penderitaan sejati satu kelompok untuk memicu kebencian terhadap kelompok lain."

Banyak politisi dan komentator oposisi mengatakan bahwa meskipun anti-Semitisme itu menjijikkan, kekerasan itu tidak hanya terjadi di satu pihak.

Kekerasan itu terjadi di tengah Eropa yang makin terpolarisasi, seiring ketegangan yang makin tinggi menyusul meningkatnya serangan anti-Semit, anti-Israel, dan Islamofobia sejak dimulainya perang di Gaza. [es/dw]