Kelompok pemberontak Islam terbesar dan pemerintah Filipina sepakat mengakhiri pemberontakan yang telah berlangsung empat dasawarsa di Filipina selatan dan menewaskan puluhan ribu orang.
Perjanjian antara Front Pembebasan Islam Moro dan pemerintah Filipina mensyaratkan dibentuknya pemerintahan otonomi di beberapa bagian Filipina Selatan, dan pemberontak akan membubarkan laskar mereka secara bertahap. Kehadiran tentara pemerintah di kawasan otonomi itu akan dibatasi jumlahnya.
Tapi semua itu tergantung dari bagaimana perjanjian itu dijalankan, khususnya apakah pasukan pemberontak Moro yang berjumlah 11,000 orang itu akan bisa menjaga keamanan di kawasan otonomi yang akan dibentuk itu. Sedikitnya empat kelompok pemberontak Islam masih berjuang melawan pasukan pemerintah di kawasan Mindanao selatan.
Kata juru bicara kepresidenan Edwin Lacierda, perunding pemerintah dan pemimpin kelompok Front Pembebasan Islam Moro menyelesaikan perundingan hari Sabtu (25/1) untuk menyusun dokumen final, tentang dihentikannya kegiatan pemberontak secara bertahap.
Perjanjian itu, serta tiga perjanjian lainnya, akan merupakan perjanjian perdamaian yang menyeluruh dan akan ditanda tangani di Manila dalam waktu dekat. Perundingan hari Sabtu (25/1) itu diadakan di Kuala Lumpur dan ditengahi pemerintah Malaysia.
Kendati masih ada kelompok-kelompok pemberontak islam lainnya di Filipina, langkah ini dianggap sebagai permulaan penting untuk mengakhiri pemberontakan di bagian selatan yang penduduknya mayoritas Islam itu.
Tapi semua itu tergantung dari bagaimana perjanjian itu dijalankan, khususnya apakah pasukan pemberontak Moro yang berjumlah 11,000 orang itu akan bisa menjaga keamanan di kawasan otonomi yang akan dibentuk itu. Sedikitnya empat kelompok pemberontak Islam masih berjuang melawan pasukan pemerintah di kawasan Mindanao selatan.
Kata juru bicara kepresidenan Edwin Lacierda, perunding pemerintah dan pemimpin kelompok Front Pembebasan Islam Moro menyelesaikan perundingan hari Sabtu (25/1) untuk menyusun dokumen final, tentang dihentikannya kegiatan pemberontak secara bertahap.
Perjanjian itu, serta tiga perjanjian lainnya, akan merupakan perjanjian perdamaian yang menyeluruh dan akan ditanda tangani di Manila dalam waktu dekat. Perundingan hari Sabtu (25/1) itu diadakan di Kuala Lumpur dan ditengahi pemerintah Malaysia.
Kendati masih ada kelompok-kelompok pemberontak islam lainnya di Filipina, langkah ini dianggap sebagai permulaan penting untuk mengakhiri pemberontakan di bagian selatan yang penduduknya mayoritas Islam itu.