Senator asal Negara Bagian Queensland, Australia, Fraser Anning, kebanjiran kecaman karena menyalahkan muslim atas serangan teroris di dua masjid di Christchurch, Selandia baru, Jumat pekan lalu.
Dalam sebuah pernyataannya yang viral di media sosial, Anning mengatakan, penyebab sesungguhnya dari pertumpahan darah di Selandia Baru adalah program imigrasi yang memungkinkan kaum fanatik muslim untuk bermigrasi ke Selandia Baru.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengungkapkan pemerintah Indonesia mengecam sangat keras pernyataan Senator Frasser Aning itu. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga sudah memanggil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan.
Dalam pertemuan itu, lanjutnya, Retno Marsudi mengecam keras pernyataan Senator Aning.
"Disampaikan bahwa pernyataan tersebut menunjukkan ketidakmengertian senator tersebut mengenai Islam dan mengenai damainya agama Islam. Sangat salah untuk mengaitkan terorisme, kekerasan dengan Islam ataupun agama lainnya," kata Arrmantha seraya mengulang sekali komentarnya itu.
Arrmanatha menekankan pernyataan Senator Aning sangat picik dan tidak diterima di negara mana pun.
Arrmanatha menambahkan Retno Marsudi juga telah menerima kunjungan kuasa usaha ad interim Kedutaan Besar Selandia Baru di Jakarta. Dalam pertemuan itu, Retno sekali lagi mengecam keras serangan teror di Christchurch.
Selain itu, lanjut Arrmanatha, Retno juga menyampaikan duka cita mendalam dan rasa simpati kepada keluarga korban. Indonesia menyatakan kesiapan dan solidaritasnya kepada masyarakat muslim di Christchurch. Indonesia juga siap memberikan bantuan yang diperlukan Selandia Baru dalam menghadapi situasi ini.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan pada Selasa (18/3) berkunjung ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Menteng, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan dengan pimpinan MUI tersebut, kedua pihak membahas tentang serangan teror di dua masjid di Selandia Baru.
Pada kesempatan itu, Quinlan yang bertugas di Indonesia sejak tahun lalu - menyampaikan belasungkawa dan permintaan maaf karena pelaku serangan teror di Christchurch adalah warga negara Australia. Dia juga berduka cita karena ada satu warga Indonesia yang terbunuh dan dua orang Indonesia lainnya luka.
Your browser doesn’t support HTML5
"Saya juga ingin menyampaikan rasa duka cita yang sangat mendalam kepada kaum muslim di seluruh dunia dan tentu kepada masyarakat muslim di Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia atas serangan teror tersebut," ujar Quinlan.
Quinlan menekankan masyarakat dunia, bukan hanya kaum muslim, juga menghadapi ancaman serupa, yakni terorisme. Selain itu, dia menambahkan masyarakat dunia juga menghadapi fenomena ujaran kebencian dan berita bohong.
Namun Quinlan menegaskan di Australia terdapat sejumlah kecil kelompok ekstremis sayap kanan. Dia mengakui negaranya harus memberi perhatian sangat serius terhadap kelompok ini setelah terjadi serangan teror di Christchurch.
Tapi dia mengakui tidak mudah melacak orang-orang berpandangan ekstrem kanan tersebut.
"Mereka sangat sulit untuk dilacak, untuk mengetahui siapa yang ekstremis. Lelaki yang telah melakukan serangan terorisme (di Christchurch), kami tidak mengetahui apapun tentang dia. Polisi kami tidak tahu kalau dia itu seorang ekstremis," tutur Quinlan.
Quinlan mengatakan polisi Australia dan Selandia Baru sedang bekerjasama untuk mencari tahu bagaimana pelaku serangan teror di Christchurch memiliki pandangan ekstrem kanan dan riwayat hidupnya.
Di akhir pertemuan, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI Muhyiddin Junaidi membacakan pernyataan sikap MUI terhadap serangan teroris di Christchurch. Selain menyampaikan duka cita, MUI mengecam keras serangan teror dan tindakan rasis tersebut.
BACA JUGA: Sedikitnya 2 WNI Jadi Korban Penembakan di Selandia BaruMUI juga mendesak Selandia Baru untuk segera menangkap para pelaku dan memberikan hukuman seberat-beratnya sesuai aturan hukum yang berlaku di negara tersebut supaya ada efek jera.
"Empat, umat Islam Selandia Baru diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga hubungan yang harmonis dengan semua pihak, terutama pemerintah. Lima, menghimbau kepada umat Islam Indonesia agar menyelenggarakan salat gaib bagi para syuhada," kata Muhyiddin.
MUI meminta pemerintah Indonesia segera memberikan bantuan, khususnya kepada korban asal Indonesia. MUI mendesak agar pemerintah Selandia baru memberikan perlindungan maksimal kepada umat Islam, khususnya dalam menjalankan ajaran agama mereka setelah serangan teror di Christchurch. [fw/ab]