Siklon tropis Pam berkecepatan 320 km per jam telah meluluhlantakkan Republik Vanuatu pada 23 Maret 2015. Vanuatu adalah negara kepulauan di Samudera Pasifik bagian selatan di sebelah barat Fiji dan selatan Kepulauan Solomon.
Negara seluas 12.189 km persegi dengan 83 pulau dan berpenduduk 266.937 jiwa telah mengalami kerusakan besar akibat siklon Pam. Dampak siklon adalah 24 orang tewas dan sekitar 70 persen wilayah di Vanuatu mengalami kerusakan. Pemerintah Vanuatu telah meminta bantuan internasional untuk penanganan bencana.
Pemerintah Indonesia telah berkoordinasi dengan pemerintah Vanuatu untuk pengiriman bantuan kemanusiaan. Setelah melalui berbagai persiapan dan koordinasi maka pada Sabtu (4/4) pukul 07.30 WIB, Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan senilai 2 juta dolar Amerika untuk Pemerintah Vanuatu.
Pengiriman bantuan dilepas oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno L.P. Marsudi, didampingi Kepala BNPB, Syamsul Maarif, bersama anggota DPR RI Komisi VIII dan pejabat lain di bandara Soekarno-Hatta Jakarta.
Deputi Penanganan Darurat BNPB, Tri Budiarto, melaporkan bantuan 2 juta dolar Amerika berupa uang tunai 450.000 dolar Amerika, paket makanan, selimut, tenda dan sebagainya. Perinciannya adalah : 1.000 paket lauk pauk, 6.000 paket makanan tambahan gizi, 6.000 paket makanan siap saji, 2.000 paket makanan biscuit, 149 dus MP-ASI, 333 dus PMT ibu hamil, 500 paket kids ware, 7,500 selimut, 26 dus solar sel, 200 unit tenda keluarga, dan lainnya.
Bantuan tersebut diangkut dengan pesawat Airbus 330 Garuda Indonesia dengan muatan 35 ton dan Boeing 737 Cardig dengan muatan 14 ton.
Juga diberangkatkan 19 personil dari BNPB, Kemenlu, Kemenko PMK, Kemenkes, Kemensos, PMI, BPBD Papua, BPBD Papua Barat, SRC PB, dan wartawan media nasional.