Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh memastikan kesiapan logistik lembar soal dan kertas jawaban Ujian Nasional telah terdistribusi seluruhnya ke daerah-daerah di seluruh Indonesia.
SURABAYA, JAWA TIMUR —
Pada inspeksi tempat penyimpanan lembar soal dan kertas jawaban di gudang Polrestabes Surabaya, Sabtu (5/4), Mohammad Nuh menegaskan pengiriman logistik Ujian Nasional telah mencapai daerah-daerah di kawasan terluar atau pulau terpencil, sehingga diharapkan pelaksanaan Ujian Nasional dapat berjalan lancar.
“Alhamdulillah, seluruh Nasional sudah berjalan dengan baik. Yang lain juga semuanya sudah terdistribusi, kepulauan-kepulauan, malahan kepulauan itu jauh lebih awal kita persiapkan. Kita tahu jarak dari satu titik ke kepulauan terpencil itu berapa, maka itu ngirimnya kita buat tersendiri, harus lebih diawali. Insya Allah, pada tanggal 14 (April), bahkan sebelum tanggal 14 itu semua soal sudah standby di lokasi terdekat masing-masing,” kata Mohammad Nuh, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menyiapkan regu khusus, untuk menjaga dan mengamankan tempat penyimpanan soal Ujian Nasional di gudang Polrestabes Surabaya. Kepala Satuan Bimbingan Masyarakat (Kasat Binmas) Polrestabes Surabaya Firmansyah mengatakan, pengamanan oleh aparat kepolisian telah dilakukan sejak pengiriman logistik dari gudang induk penyimpanan soal di Sidoarjo, hingga pendistribusian logistik ke sekolah-sekolah.
“Pengamanan naskah di Polrestabes ini kami butuhkan kurang lebih ada 16 orang, kita bagi 3 shif, yang masih-masing shif itu ada 5 orang ya, lima-lima-lima, jadi 3 shif, setiap shif itu melaksanakan mutasi. Kemudian pengamanan sendiri naskah itu kita gembok menjadi 3 gembok, yang mana masing-masing gembok ini dipegang dari kepolisian, kemudian dari Diknas (Dinas Pendidikan Nasional), kemudian dari pengawas dari independen Unesa (Universitas Negeri Surabaya),” jelas AKBP Firmansyah, Kasat Binmas Polrestabes Surabaya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh memastikan kerahasiaan soal Ujian Nasional tetap terjaga, sehingga dirinya berharap pelaksanaan Ujian Nasional berjalan dengan baik dan lancar, tanpa ada gangguan berupa isu kebocoran soal yang beredar di masyarakat setiap menjelang Ujian Nasional.
“Kita ingin betul pelaksanaan Ujian Nasional tahun ini jauh lebih bagus. Kita beriktiar (berniat) sekuat tenaga, kita tidak ingin ada celah-celah yang menjadikan Ujian Nasional tidak terlaksana dengan baik, " kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh.
"Salah satu diantara sekian banyak itu urusan logistik, urusan naskahnya, yaitu tersedianya naskah, yang kedua kerahasiaan naskah. Ujian tanpa soal yang dirahasiakan dudu ujian jenenge (bukan ujian namanya). Oleh karena itu kenapa kita percaya betul kepada pak polisi untuk ikut membantu mengamankan, terutama mengamankan dari sisi kerahasiaan,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ikhsan mengatakan, para orang tua diminta mendampingi anak-anak yang akan mengikuti Ujian Nasional, agar tidak terpengaruh adanya isu bocoran soal, yang dapat mengganggu konsentrasi siswa dalam menghadapi ujian yang telah dipersiapkan.
“Diharapkan kepada keluarga justru penguatannya itu ke mentalnya anak. Kalau persiapan akademik kan sekolah sudah menyiapkan, sudah dengan baik mereka banyak pelatihan soal untuk itu. Tapi kemudian mentalnya nih, kalau mereka biar yakin diri, mereka sudah siap, jadi tidak tergoda dengan tawaram-tawaran yang gak jelas,” jelas Ikhsan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya
“Alhamdulillah, seluruh Nasional sudah berjalan dengan baik. Yang lain juga semuanya sudah terdistribusi, kepulauan-kepulauan, malahan kepulauan itu jauh lebih awal kita persiapkan. Kita tahu jarak dari satu titik ke kepulauan terpencil itu berapa, maka itu ngirimnya kita buat tersendiri, harus lebih diawali. Insya Allah, pada tanggal 14 (April), bahkan sebelum tanggal 14 itu semua soal sudah standby di lokasi terdekat masing-masing,” kata Mohammad Nuh, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menyiapkan regu khusus, untuk menjaga dan mengamankan tempat penyimpanan soal Ujian Nasional di gudang Polrestabes Surabaya. Kepala Satuan Bimbingan Masyarakat (Kasat Binmas) Polrestabes Surabaya Firmansyah mengatakan, pengamanan oleh aparat kepolisian telah dilakukan sejak pengiriman logistik dari gudang induk penyimpanan soal di Sidoarjo, hingga pendistribusian logistik ke sekolah-sekolah.
“Pengamanan naskah di Polrestabes ini kami butuhkan kurang lebih ada 16 orang, kita bagi 3 shif, yang masih-masing shif itu ada 5 orang ya, lima-lima-lima, jadi 3 shif, setiap shif itu melaksanakan mutasi. Kemudian pengamanan sendiri naskah itu kita gembok menjadi 3 gembok, yang mana masing-masing gembok ini dipegang dari kepolisian, kemudian dari Diknas (Dinas Pendidikan Nasional), kemudian dari pengawas dari independen Unesa (Universitas Negeri Surabaya),” jelas AKBP Firmansyah, Kasat Binmas Polrestabes Surabaya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh memastikan kerahasiaan soal Ujian Nasional tetap terjaga, sehingga dirinya berharap pelaksanaan Ujian Nasional berjalan dengan baik dan lancar, tanpa ada gangguan berupa isu kebocoran soal yang beredar di masyarakat setiap menjelang Ujian Nasional.
“Kita ingin betul pelaksanaan Ujian Nasional tahun ini jauh lebih bagus. Kita beriktiar (berniat) sekuat tenaga, kita tidak ingin ada celah-celah yang menjadikan Ujian Nasional tidak terlaksana dengan baik, " kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh.
"Salah satu diantara sekian banyak itu urusan logistik, urusan naskahnya, yaitu tersedianya naskah, yang kedua kerahasiaan naskah. Ujian tanpa soal yang dirahasiakan dudu ujian jenenge (bukan ujian namanya). Oleh karena itu kenapa kita percaya betul kepada pak polisi untuk ikut membantu mengamankan, terutama mengamankan dari sisi kerahasiaan,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ikhsan mengatakan, para orang tua diminta mendampingi anak-anak yang akan mengikuti Ujian Nasional, agar tidak terpengaruh adanya isu bocoran soal, yang dapat mengganggu konsentrasi siswa dalam menghadapi ujian yang telah dipersiapkan.
“Diharapkan kepada keluarga justru penguatannya itu ke mentalnya anak. Kalau persiapan akademik kan sekolah sudah menyiapkan, sudah dengan baik mereka banyak pelatihan soal untuk itu. Tapi kemudian mentalnya nih, kalau mereka biar yakin diri, mereka sudah siap, jadi tidak tergoda dengan tawaram-tawaran yang gak jelas,” jelas Ikhsan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya