Pemerintah Komunis India di Benggala Barat Mungkin Terguling dari Kekuasaan

  • Anjana Pasricha

Seorang pengendara becak di Calcutta duduk di dalam becaknya yang dihiasi atribut partai Kongres Trinamool, Senin (18/4).

Di India, pemerintah komunis yang terpilih secara demokratis dan berkuasa terlama di dunia, berjuang agar tetap bertahan di Benggala Barat, negara bagian yang sejak lama dianggap sebagai benteng sayap kiri. Tapi, seorang pemimpin setempat memberikan tantangan kuat kepada pihak komunis dalam pemungutan suara regional.

Pemungutan suara Senin di Benggala Barat menandai tahap pertama pemungutan suara, yang diadakan sebanyak enam tahap dalam tiga minggu mendatang.

Para pemilih akan menentukan pemerintah daerah. Tetapi, pemilu di Benggala Barat ini mendapat perhatian dari seluruh India di tengah dugaan bahwa Partai Komunis India (Marxis), yang belum pernah kalah dalam pemilu di Benggala Barat sejak tahun 1977, kemungkinan akan terguling dari kekuasaan.

Para pengamat politik mengatakan Mamata Banerjee, seorang pemimpin yang berapi-api dari sebuah partai oposisi daerah, Kongres Trinamool, bisa memenangkan pemungutan suara itu dan mengakhiri kekuasaan Marxis selama 34 tahun.

Banerjee, yang memposisikan dirinya sebagai pembela baru kaum miskin, adalah Menteri Perkeretaapian India dan bersekutu dengan Partai Kongres yang berkuasa di New Delhi. Jika ia menang, ia berjanji akan menghidupkan kembali industri dan pertanian di negara bagian yang ekonominya menurun drastis dalam beberapa dasawarsa terakhir.

Analis politik dan profesor sejarah pada Universitas Delhi, Mahesh Rangarajan, mengatakan terdapat apa yang ia sebut sebagai "arus negatif" terhadap pemerintah komunis Benggala Barat. "Pemerintah komunis telah berkuasa selama lebih dari satu generasi. Ada perubahan harapan. Mereka memang memiliki sejumlah prestasi yang besar. Tapi 35 tahun adalah waktu yang lama. Ada generasi baru yang belum pernah mengenal pemerintahan lain dan mungkin mereka dan tetua masyarakat menginginkan perubahan," ujar Rangrajan.

Popularitas kubu komunis dibangun dengan membagikan tanah kepada jutaan orang miskin. Tapi, negara bagian Benggala Barat tertinggal dalam perkembangan industri dan kurang makmur daripada beberapa daerah lain di India. Sempat dianggap sebagai kota maju di India, kini ibukota Benggala Barat, Calcutta, menjadi salah satu yang paling kumuh.

Namun, upaya untuk mengindustrilisasi negara bagian ini dan menjadikannya lebih ekonomis, terbentur pada kaum komunis dalam beberapa tahun terakhir, karena para petani menolak keras akuisisi tanah mereka untuk pembangunan pabrik mobil besar. Protes yang disertai kekerasan itu dipimpin oleh kandidat Mamata Banerjee.

Para pengamat politik mengatakan, meskipun komunis kalah, mereka akan terus menjadi kekuatan besar di negara bagian tersebut.

Hasil pemungutan suara dalam pemilu akan dihitung pada tanggal 13 Mei untuk semua negara bagian. Selain menentukan nasib kaum Komunis di Benggala Barat, hasilnya juga akan mengisyaratkan apakah isu-isu korupsi dan tingginya inflasi telah berdampak pada popularitas pemerintahan Perdana Menteri Manmohan Singh dari Partai Kongres dengan para pemilih di negara bagian lain, dimana pemilu regional itu diadakan lebih awal bulan ini.