Presiden Ukraina, Oleksandr Turchynov mengatakan Laksamana Sergei Haiduk telah dibebaskan bersama dengan sejumlah sandera warga sipil, Kamis (20/3), setelah sempat ditahan di pelabuhan Sevastopol, Krimea.
Pejabat Presiden Ukraina mengatakan komandan angkatan laut negara itu telah dibebaskan setelah ditahan oleh pasukan Rusia dan otoritas Krimea di markas angkatan laut Krimea.
Pernyataan oleh Presiden Oleksandr Turchynov hari Kamis (20/3) mengatakan Laksamana Sergei Haiduk dibebaskan bersama dengan sejumlah sandera warga sipil.
Kelompok ini ditahan setelah pangkalan angkatan laut Ukraina di pelabuhan Sevastopol, Krimea, direbut hari Rabu. Laporan menunjukkan milisi pro-Rusia - yang disebut pasukan"bela diri" Krimea - berada di balik pengambilalihan tersebut, tetapi pernyataan Presiden Turchynov itu menunjukkan pasukan Rusia juga terlibat.
Direbutnya pangkalan itu, yang tidak menghadapi perlawanan dari tentara Ukraina, terjadi sehari setelah Moskow menandatangani perjanjian dengan pemerintah setempat yang membuat Krimea menjadi bagian Rusia. Wilayah itu memilih untuk melepaskan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia dalam referendum hari Minggu yang oleh Amerika dan Uni Eropa dinyatakan ilegal.
Hari Rabu (19/3), kepala keamanan Ukraina mengatakan negara itu telah menyusun rencana untuk mengevakuasi personil militernya yang jumlahnya lebih sedikit dari semenanjung Krimea, secara efektif melepaskan kontrol militer atas wilayah tersebut.
Pernyataan oleh Presiden Oleksandr Turchynov hari Kamis (20/3) mengatakan Laksamana Sergei Haiduk dibebaskan bersama dengan sejumlah sandera warga sipil.
Kelompok ini ditahan setelah pangkalan angkatan laut Ukraina di pelabuhan Sevastopol, Krimea, direbut hari Rabu. Laporan menunjukkan milisi pro-Rusia - yang disebut pasukan"bela diri" Krimea - berada di balik pengambilalihan tersebut, tetapi pernyataan Presiden Turchynov itu menunjukkan pasukan Rusia juga terlibat.
Direbutnya pangkalan itu, yang tidak menghadapi perlawanan dari tentara Ukraina, terjadi sehari setelah Moskow menandatangani perjanjian dengan pemerintah setempat yang membuat Krimea menjadi bagian Rusia. Wilayah itu memilih untuk melepaskan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia dalam referendum hari Minggu yang oleh Amerika dan Uni Eropa dinyatakan ilegal.
Hari Rabu (19/3), kepala keamanan Ukraina mengatakan negara itu telah menyusun rencana untuk mengevakuasi personil militernya yang jumlahnya lebih sedikit dari semenanjung Krimea, secara efektif melepaskan kontrol militer atas wilayah tersebut.