Militer Nigeria telah menarik pernyataan yang dikeluarkannya pekan ini yang mengindikasikan bahwa sebagian besar siswi yang diculik dari sebuah sekolah menengah telah dibebaskan.
Mayjen Chris Olukolade mengatakan laporan dari lapangan mengisyaratkan suatu “terobosan besar” dalam pencarian para siswi yang hilang dan “tidak ada alasan untuk meragukan berita resmi ini.”
Ia mengatakan informasi itu diteruskan kepada masyarakat umum dengan “itikad baik” dan “tidak dimaksudkan untuk memperdaya publik.”
Kementerian Pertahanan melansir pernyataan Olukolade Kamis malam, sehari setelah Pusat Informasi Gabungan Nigeria menyatakan semua, kecuali delapan orang, dari 100 lebih siswa yang diculik Senin lalu yang telah dibebaskan. Kepala sekolah di negara bagian Borno segera membantah laporan tersebut.
Hari Jumat, komisioner pendidikan negara bagian Borno Musa Kuba memberitahu VOA bahwa laporan militer yang salah mengenai para siswi itu telah meningkatkan “kejengkelan dan kekhawatiran” orangtua mereka.
Sementara itu, kepala sekolah itu mengatakan jumlah siswi yang diculik yang diketahui telah melarikan diri dari penculiknya telah bertambah menjadi 32. Asabe Kwanbura hari Jumat mengatakan sebagian siswi melompat dari kendaraan penculiknya sementara yang lainnya melarikan diri dari kamp.
Hari Senin, sekawanan orang bersenjata yang tak dikenal melancarkan serangan di kota Chibok, di bagian timur laut, dan menculik anak-anak perempuan berusia 12 hingga 17 tahun.
Belum ada yang segera mengaku bertanggungjawab, tetapi serangan tersebut serupa dengan aksi-aksi yang dilancarkan kelompok militan Boko Haram.
Ia mengatakan informasi itu diteruskan kepada masyarakat umum dengan “itikad baik” dan “tidak dimaksudkan untuk memperdaya publik.”
Kementerian Pertahanan melansir pernyataan Olukolade Kamis malam, sehari setelah Pusat Informasi Gabungan Nigeria menyatakan semua, kecuali delapan orang, dari 100 lebih siswa yang diculik Senin lalu yang telah dibebaskan. Kepala sekolah di negara bagian Borno segera membantah laporan tersebut.
Hari Jumat, komisioner pendidikan negara bagian Borno Musa Kuba memberitahu VOA bahwa laporan militer yang salah mengenai para siswi itu telah meningkatkan “kejengkelan dan kekhawatiran” orangtua mereka.
Sementara itu, kepala sekolah itu mengatakan jumlah siswi yang diculik yang diketahui telah melarikan diri dari penculiknya telah bertambah menjadi 32. Asabe Kwanbura hari Jumat mengatakan sebagian siswi melompat dari kendaraan penculiknya sementara yang lainnya melarikan diri dari kamp.
Hari Senin, sekawanan orang bersenjata yang tak dikenal melancarkan serangan di kota Chibok, di bagian timur laut, dan menculik anak-anak perempuan berusia 12 hingga 17 tahun.
Belum ada yang segera mengaku bertanggungjawab, tetapi serangan tersebut serupa dengan aksi-aksi yang dilancarkan kelompok militan Boko Haram.