Konjen RI di Los Angeles telah berangkat menuju Denver untuk memberikan bantuan langsung yang diperlukan oleh ketiga WNI korban penembakan di Colorado.
Satu keluarga warga negara Indonesia, menjadi korban penembakan saat premiere pemutaran film Batman 'The Dark Knight Rises' di Colorado Amerika Serikat. Pemerintah melalui Kementrian Luar Negeri memastikan, akan terus mendampingi para korban, selama menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Jakarta, Sabtu (21/7) mengatakan, Kementerian Luar Negeri, siap membantu korban luka dalam penembakan di Denver, Colorado. Kementerian Luar Negeri menurut Marty, juga telah menginstruksikan Perwakilan RI di Los Angeles untuk mendampingi ketiga WNI dalam masa perawatan di rumah sakit. Konjen RI di Los Angeles telah berangkat menuju Denver untuk memberikan bantuan langsung yang diperlukan oleh ketiga WNI tersebut.
"Kami sendiri terus melakukan komunikasi, baik dengan konsulat kita di LA, menginstruksikan agar konsulat segera, bahkan Konjen, segera menuju ke tempat kejadian untuk bisa mendampingi warga kita secara langsung," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.
"Kami sudah berhasil berkomunikasi dengan salah satu anggota keluarga yang menjadi korban, menetap di Jakarta, dan telah menyampaikan turut keprihatinan kita dan juga penekanan bahwa pemerintah melalui kementrian luar negeri akan memberikan segala bantuan yang dibutuhkan terutama untuk memastikan bahwa ketiga korban warga Indonesia itu diberikan bantuan dan perawatan yang baik sehingga kesehatannya bisa pulih seperti sediakala," tambah Menlu RI .
Marty Natalegawa menambahkan, ketiga korban adalah satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Mereka adalah: Anggiat M Situmeang (ayah) , menderita luka memar di mata sebelah kiri akibat serpihan dinding. Rita Paulina Situmeang (ibu), menderita luka tembak di lengan kiri dan kaki kiri. Saat ini masih dirawat di rumah sakit Denver Health Medical Center.
Prodeo Et Patria Situmeang (sang anak berusia 15 tahun), dirawat di University of Colorado, menderita luka tembak di punggung bawah sebelah kiri. Marty memastikan setelah menjalani perawatan intensif, kondisi Prodeo akan kembali stabil.
Tiga WNI korban penembakan di Colorado ini telah mengantongi izin menetap dan bekerja di Amerika Serikat. "Yang kami dengar dari pihak keluarga, keluarga yang berada di Jakarta, mereka ini memang sudah menetap di Amerika Serikat dan bekerja di Amerika Serikat," ujar Marty.
Polisi di negara bagian Colorado mengatakan 12 orang tewas dan sedikitnya 59 luka-luka dalam peristiwa ini. Penembakan ini dilakukan oleh seorang pemuda warga Amerika Serikat bernama James Holmes, berusia 24 tahun. Insiden penembakan yang dilakukan pemuda berusia sekitar 24 tahun itu, terjadi saat pemutaran midnight di bioskop 16 Century dini hari waktu setempat, Kamis lalu.
Pelaku menembaki penonton secara brutal dengan senjata sejenis riffle saat film 'The Dark Knight Rises' baru mulai sekitar 15 menit. Polisi berhasil menangkap pelaku yang menjuluki dirinya sebagai 'The Joker' beberapa jam setelah kejadian.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Jakarta, Sabtu (21/7) mengatakan, Kementerian Luar Negeri, siap membantu korban luka dalam penembakan di Denver, Colorado. Kementerian Luar Negeri menurut Marty, juga telah menginstruksikan Perwakilan RI di Los Angeles untuk mendampingi ketiga WNI dalam masa perawatan di rumah sakit. Konjen RI di Los Angeles telah berangkat menuju Denver untuk memberikan bantuan langsung yang diperlukan oleh ketiga WNI tersebut.
"Kami sendiri terus melakukan komunikasi, baik dengan konsulat kita di LA, menginstruksikan agar konsulat segera, bahkan Konjen, segera menuju ke tempat kejadian untuk bisa mendampingi warga kita secara langsung," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.
"Kami sudah berhasil berkomunikasi dengan salah satu anggota keluarga yang menjadi korban, menetap di Jakarta, dan telah menyampaikan turut keprihatinan kita dan juga penekanan bahwa pemerintah melalui kementrian luar negeri akan memberikan segala bantuan yang dibutuhkan terutama untuk memastikan bahwa ketiga korban warga Indonesia itu diberikan bantuan dan perawatan yang baik sehingga kesehatannya bisa pulih seperti sediakala," tambah Menlu RI .
Marty Natalegawa menambahkan, ketiga korban adalah satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Mereka adalah: Anggiat M Situmeang (ayah) , menderita luka memar di mata sebelah kiri akibat serpihan dinding. Rita Paulina Situmeang (ibu), menderita luka tembak di lengan kiri dan kaki kiri. Saat ini masih dirawat di rumah sakit Denver Health Medical Center.
Prodeo Et Patria Situmeang (sang anak berusia 15 tahun), dirawat di University of Colorado, menderita luka tembak di punggung bawah sebelah kiri. Marty memastikan setelah menjalani perawatan intensif, kondisi Prodeo akan kembali stabil.
Tiga WNI korban penembakan di Colorado ini telah mengantongi izin menetap dan bekerja di Amerika Serikat. "Yang kami dengar dari pihak keluarga, keluarga yang berada di Jakarta, mereka ini memang sudah menetap di Amerika Serikat dan bekerja di Amerika Serikat," ujar Marty.
Polisi di negara bagian Colorado mengatakan 12 orang tewas dan sedikitnya 59 luka-luka dalam peristiwa ini. Penembakan ini dilakukan oleh seorang pemuda warga Amerika Serikat bernama James Holmes, berusia 24 tahun. Insiden penembakan yang dilakukan pemuda berusia sekitar 24 tahun itu, terjadi saat pemutaran midnight di bioskop 16 Century dini hari waktu setempat, Kamis lalu.
Pelaku menembaki penonton secara brutal dengan senjata sejenis riffle saat film 'The Dark Knight Rises' baru mulai sekitar 15 menit. Polisi berhasil menangkap pelaku yang menjuluki dirinya sebagai 'The Joker' beberapa jam setelah kejadian.