Pemerintah Segera Mulai Vaksinasi COVID-19 Anak Usia 12-17 Tahun

Seorang nakes mempersiapkan suntikan vaksin COVID-19 Sinovac dalam vaksinasi massal di Denpasar, Bali, 16 Maret 2021. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Pemerintah dalam waktu dekat akan memulai vaksinasi COVID-19 untuk anak remaja berusia 12-17 tahun dengan vaksin buatan Sinovac.

Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah akan segera memulai program vaksinasi massal COVID-19 untuk kalangan anak yang berusia di bawah 18 tahun. Hal ini dilakukan, menyusul dikeluarkannya otorisasi izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA) untuk vaksin COVID-19 buatan Sinovac yang dinyatakan aman bagi remaja tersebut oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Presiden Jokowi dalam telekonferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (28/6) mengatakan pemerintah segera melakukan vaksinasi COVID-19 kepada anak usia 12-17 tahun (biro setpres).

“Kita juga bersyukur BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization untuk vaksin Sinovac yang dinyatakan aman digunakan anak usia 12 sampai 17 tahun, sehingga vaksinasi untuk anak-anak usia tersebut bisa segera dimulai,” ungkap Jokowi dalam telekonferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (28/6).

Presiden menambahkan dengan kepastian keamanan penggunaan vaksin COVID-19 bagi kalangan remaja tersebut diharapkan bisa membuat masyarakat tidak ragu melakukan vaksinasi secepatnya bila mendapat kesempatan. Tidak lupa, Jokowi pun berpesan agar warga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan “3M” (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) dengan disiplin meskipun sudah divaksin.

“Dan sekali lagi saya ingatkan tinggallah di rumah selama tidak ada kebutuhan yang mendesak,” kata Jokowi.

Kepada VOA, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi mengatakan pelaksanaannya vaksinasi COVID-19 bagi anak di bawah usia 18 tahun ini akan dilaksanakan secepatnya.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19, Siti Nadia Tarmidzi. (Foto: dok).

“Ya secepatnya, dalam satu atau dua hari ke depan. Ya kita siapkan dulu, karena kan perlu koordinasi, nanti pelaksanaannya seperti apa. Terutama tentang distribusi vaksinnya, karena awalnya kan distribusi vaksin itu belum memperhitungkan kebutuhan vaksinasi untuk anak yang berusia 12-17 tahun,” ungkap Nadia.

Ketika ditanyakan soal ketersediaan vaksin untuk kalangan remaja ini, Nadia mengatakan stoknya belum memadai, mengingat kedatangan vaksin corona selalu dilakukan secara bertahap. Ia mengatakan jumlah anak yang berusia 12-17 tahun ini di tanah air mencapai 50 juta orang.

“Pasti tidak akan cukup kalau ditanya sekarang, dan harus menunggu kedatangan vaksin berikutnya. Nanti kita lihat, perlu dimatangkan pelaksanaanya, apakah nanti bersamaan dengan pembelajaran kegiatan tatap muka pada Juli ataukah melalui sentra-sentra vaksinasi. Ini yang tentunya sedang kita susun pelaksanaanya teknisnya seperti apa,” jelasnya.

Untuk dosis pemberian vaksin COVID-19 ini, ujar Nadia berbeda dengan dewasa, yakni sebanyak setengah cc, namun tetap dilakukan dua kali.

Epidemiolog Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman, dalam tangkapan layar. (Foto: VOA/Nurhadi Sucahyo)

Ahli Epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengungkapkan berdasarkan data penelitian tentang pemberian vaksin bagi anak yang berusia 18 tahun ini cukup mendukung untuk segera dilakukan. Meski begitu, ia menyarankan pemerintah untuk tetap melibatkan dokter anak sebagai skrining awal, agar pelaksanaannya di lapangan dapat berjalan dengan lancar.

“Jadi menurut saya bisa, cukup memadai data yang ada. Namun tentu kasus per kasus nanti harus melibatkan dokter anak, untuk dipastikan sebagai skrining, Dan ini penting dalam situasi saat ini untuk proteksi, semakin banyak orang yang bisa diproteksi ya semakin bagus,” ujar Dicky kepada VOA.

Target Vaksinasi

Dalam kesempatan ini, Jokowi juga menargetkan pihaknya pada Agustus nanti bisa melakukan vaksinasi sebanyak dua juta dosis per harinya.

Your browser doesn’t support HTML5

Pemerintah Segera Mulai Vaksinasi COVID-19 Anak Usia 12-17 Tahun

Jokowi optimistis hal ini dapat terwujud mengingat per 26 Juni lalu, pemerintah telah melakukan vaksinasi sebanyak 1,3 juta dosis per hari. Menurutnya, capaian ini terjadi berkat kerja keras dan gotong royong semua pihak terutama Kementerian kesehatan, TNI/Polri, Pemerintah Daerah, BUMN, dan pihak swasta yang turut menyelenggarakan vaksinasi gotong royong, serta masyarakat yang bersedia divaksin.

Seorang petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 Sinovac dalam vaksinasi massal di Banda Aceh, 7 Juni 2021. (Foto: CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

“Saya mengingatkan bahwa seluruh pihak tetap harus bekerja keras agar target satu juta per hari vaksinasi terjaga sampai akhir Juli dan dapat kita tingkatkan dua kali lipat pada Agustus 2021 yaitu mencapai 2 juta dosis per hari,” kata Jokowi. [gi/ab]