Kedua pihak yang berlawanan bertemu dua kali Sabtu (25/1) di Jenewa, membahas situasi kemanusiaan yang mengerikan di Homs.
Mediator Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Suriah, Lakhdar Brahimi mengatakan, pertemuan langsung antara pemerintah dan oposisi Suriah, yang baru pertama kali dilakukan untuk menyelesaikan hampir tiga tahun perang saudara, tidak membuahkan hasil yang signifikan.
Kepada wartawan, Brahimi mengatakan, kedua pihak yang berlawanan bertemu dua kali Sabtu (25/1) dalam ruangan yang sama di kantor PBB di Jenewa.
Ia mengatakan kedua kelompok membahas situasi kemanusiaan yang mengerikan di Homs dan berharap bisa segera dicapai solusi guna memungkinkan konvoi kemanusiaan tiba di Kota Tua di Homs sesegera Senin.
Homs adalah salah satu kota terbesar di Suriah dan selama ini dibombardir tentara pemerintah yang hendak merebut kembali kendali dari pasukan pemberontak.
Wakil oposisi Louay Safi kepada wartawan mengatakan, pembicaraan Sabtu perlu guna menyelamatkan orang-orang yang sekarat akibat kurang gizi di Homs yang dikepung ketat pemerintah. Ia menilai "diskusi persiapan dalam pembicaraan itu mengarah ke negosiasi," yang ia perkirakan dimulai Senin.
Safi menegaskan, tujuan utama oposisi ikut berunding adalah "transisi dari pemerintahan diktator ke demokrasi."
Pejabat-pejabat mengatakan wakil-wakil pemerintah Suriah dan oposisi yang didukung Barat saling berhadapan selama sekitar 30 menit Sabtu pagi dan sekitar dua jam pada sore hari. Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Edgar Vasquez mengatakan oposisi menunjukkan "keseriusan tujuan" dan datang ke pertemuan di Jenewa ini "dengan niat terlibat secara membangun."
Kepada wartawan, Brahimi mengatakan, kedua pihak yang berlawanan bertemu dua kali Sabtu (25/1) dalam ruangan yang sama di kantor PBB di Jenewa.
Ia mengatakan kedua kelompok membahas situasi kemanusiaan yang mengerikan di Homs dan berharap bisa segera dicapai solusi guna memungkinkan konvoi kemanusiaan tiba di Kota Tua di Homs sesegera Senin.
Homs adalah salah satu kota terbesar di Suriah dan selama ini dibombardir tentara pemerintah yang hendak merebut kembali kendali dari pasukan pemberontak.
Wakil oposisi Louay Safi kepada wartawan mengatakan, pembicaraan Sabtu perlu guna menyelamatkan orang-orang yang sekarat akibat kurang gizi di Homs yang dikepung ketat pemerintah. Ia menilai "diskusi persiapan dalam pembicaraan itu mengarah ke negosiasi," yang ia perkirakan dimulai Senin.
Safi menegaskan, tujuan utama oposisi ikut berunding adalah "transisi dari pemerintahan diktator ke demokrasi."
Pejabat-pejabat mengatakan wakil-wakil pemerintah Suriah dan oposisi yang didukung Barat saling berhadapan selama sekitar 30 menit Sabtu pagi dan sekitar dua jam pada sore hari. Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Edgar Vasquez mengatakan oposisi menunjukkan "keseriusan tujuan" dan datang ke pertemuan di Jenewa ini "dengan niat terlibat secara membangun."