Pemerintah Tahan 3 Kapal Asing

  • Associated Press

Kapal-kapal pemukat yang membusuk di Pulau Natuna Besar. (Foto: Ilustrasi)

Kapal berbendera Malaysia itu berisi 79 nelayan yang merupakan korban perdagangan manusia.

Tiga kapten kapal nelayan Thailand telah melarikan diri dari tahanan di Indonesia setelah kapal-kapal mereka disita dengan puluhan nelayan asing yang diperdagangkan di dalamnya, menurut seorang pejabat, Selasa (17/5).

Kapten-kapten itu ditahan 12 April ketika mereka ditemukan mengoperasikan kapal pemukat dengan bendera Malaysia yang sedang menangkap ikan di lepas pantai Kalimantan, ujar Sumono Darwinto, kepala kantor perikanan di Pontianak, Kalimantan Barat.

Ia mengatakan kapten-kapten itu kabur pada 7 Mei setelah melubangi dinding pusat penahanan tengah malam, dan sedang dicari oleh polisi dan tentara. Delapan awak kapal Thailand lainnya masih ditahan.

Kementerian Perikanan di Jakarta mengatakan 79 awak kapal dari Kamboja dan Myanmar diidentifikasi sebagai korban perdagangan manusia, dan sebagian besar memiliki dokumen perjalanan Thailand palsu.

Kementerian Luar Negeri Kamboja mengatakan 54 dari warga negaranya ada di kapal-kapal itu setelah diperdaya untuk mengambil pekerjaan yang menjanjikan gaji tinggi dan bonus besar jika menangkap banyak ikan. [hd/dw]