Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Muda FHB Soelistyo dalam keterangan pers di kantor Basarnas, Minggu menjelaskan pemerintah Senin (12/28) akan menerima bantuan dari Malaysia, Singapura dan Australia untuk mencari pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang kontak sejak Minggu (28/12) pagi.
Menurutnya bantuan tersebut akan dikendalikan dari posko taktis yang berada di Pangkal Pinang.
Untuk sementara kata Soelistyo pencarian akan dilakukan selama tujuh hari ke depan. Pencarian bisa diperpanjang berdasarkan hasil evaluasi. Kondisi cuaca dan gelombang tinggi tambahnya dikhawatirkan akan menjadi kendala dalam pencarian pesawat Air Asia yang hilang.
Your browser doesn’t support HTML5
Dia menambahkan titik awal pencarian akan difokuskan di titik kordinat 03.22.46 Lintang Selatan dan 108.50.07 Bujur Timur atau sekitar 270 mil laut dari Pulau Bangka, tempat pesawat terakhir kali dideteksi oleh radar.
Pesawat AirAsia jenis Air Bus A320 dengan nomor penerbangan QZ 8501 berangkat dari Surabaya menuju Singapura.
"Besok (Senin, 28/12) kita akan menerima bantuan dari Malaysia kurang lebih ada 3 kapal kemudian 1 pesawat. Lalu Singapur menawarkan satu pesawat dan Australia juga menawarkan. Semua akan kita tamping dan dikendalikan dari posko taktis yang ada di Pangkal Pinang," ujarnya.
Plt Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Djoko Murjatmodjo mengatakan tim SAR masih terus melakukan pencarian.
Menteri Perhubungan tambahnya telah meminta bantun TNI AD untuk melakukan pencarian dari daratan sampai pegunungan.
Ketua Komite Nasional Keamanan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi menjelaskan KNKT akan meminta data radar untuk dianalisis. Jika AirAsia sudah ditemukan tambahnya KNKT segera menggelar investigasi.
Proses hilangnya pesawat tersebut menurut Tatang telah menjadi perhatian dunia internasional.
Pencarian di lautan telah dilakukan dengan menggerakkan sekitar tujuh pesawat dan beragam kapal yang merupakan gabungan dari berbagai instansi untuk mencari pesawat yang diperkirakan hilang antara Tanjung Pandan (Bangka Belitung) dan Pontianak (Kalimantan Barat).
"Kami telah membentuk satu tim antara Basarnas yang ada di lapangan dan Basarnas yang ada di sini untuk memberikan fakta apabila apabila pesawat atau serpihak pesawat itu kita dapatkan. Kami terus mencarinya," kata Tatang.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban atas kejadian tersebut. Pemerintah lanjut JK telah memerintahkan Basarnas, Angkatan Laut, Angkatan Udara untuk dengan penuh mengerahkan semua kemampuan dan peralatan untuk mencari dan menemukan pesawat ini baik di darat dan di laut.
Berdasarkan daftar penumpang, 6 dari 155 penumpang adalah warga negara asing. Keenam warga negara asing tersebut adalah 1 dari Singapura, 1 Malaysia, 1 Inggris, dan 3 dari Korea Selatan ditambah co-pilot dari Perancis.