Pemerintah Tiongkok Tetap Tolak Upacara Hadiah Nobel

Ketua Komite Nobel Norwegia, Thorbjoern Jagland saat mengumumkan hadiah Nobel Perdamaian 2010 bagi pembangkang Tiongkok, Liu Xiaobo, 8 Oktober 2010.

Di Oslo, ketua Komite Nobel Thorbjoern Jagland mengatakan, pemberian Nobel perdamaian bagi Liu Xiaobo bukan merupakan protes terhadap Tiongkok.

Tiongkok mengulangi sikapnya yang tak menggubris pendapat internasional sehari sebelum Hadiah Nobel Perdamaian dianugerahkan kepada pembangkang Tiongkok, Liu Xiaobo, yang kini dipenjara.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jiang Yu hari Kamis mengatakan Tiongkok tidak akan tunduk pada tekanan untuk membebaskan aktivis demokrasi itu.

Jiang Yu mengecam para anggota Kongres Amerika yang mendesak Tiongkok untuk membebaskan Liu, dengan menyebut mereka "arogan dan kasar." Ia mengatakan resolusi yang disahkan hari Rabu oleh Kongres Amerika yang memberi ucapan selamat kepada Liu dalam memenangkan hadiah Nobel telah memutarbalikan kebenaran dan merupakan tindakan "campur tangan yang mencolok atas urusan dalam negeri Tiongkok."

Di Oslo, Norwegia, ketua Komite Nobel, Thorbjoern Jagland, mengatakan pemberian hadiah perdamaian kepada Liu bukan merupakan protes terhadap Tiongkok.

Dan di Jenewa, pejabat tinggi PBB untuk HAM meminta Tiongkok untuk membebaskan Liu "sesegera mungkin." Navi Pillay juga menuduh Beijing telah menindak "mereka yang dekat dengan Liu", termasuk istrinya, Liu Xia.

Navi Pillay mengatakan pihak berwenang telah menahan sedikitnya 20 aktivis dan telah mengenakan tahahan rumah atau larangan bepergian ke luar negri terhadap lebih dari 120 orang. Kelompok-kelompok HAM terkemuka juga telah menghimbau pembebasan Liu Xiaobo.