Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan uji coba satu hari pada hari Kamis ini dimaksudkan untuk menunjukkan dasar-dasar program tersebut sebelum diterapkan di sekolah-sekolah secara nasional.
“Kami ingin melihat ‘mur dan baut’ program makan siang gratis ini dilaksanakan dengan mempertimbangkan lokasi sekolah, infrastruktur, serta mekanisme dan prosedur operasional standar antara sekolah dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah),” jelas Airlangga.
Lebih jauh ia menegaskan, uji coba ini penting. “Di tingkat nasional, tantangan program makan siang gratis ini adalah memprioritaskan siswa SD dan SMP di pinggiran kota dan pedesaan. Program percobaan ini menjadi krusial karena akan direplikasi di berbagai daerah lain. Karena itu kami juga mendorong daerah-daerah lain untuk bersedia menjadi lokasi uji coba atau simulasi seperti yang dilakukan di kabupaten Tanggerang,” lanjutnya.
Airlangga lebih jauh mengatakan uji coba tersebut merupakan inisiatif yang diambil oleh daerah setempat, namun media lokal mencatat kesamaannya dengan usul yang diajukan oleh Prabowo, dan merupakan salah satu janjinya untuk menggalang suara pemilih.
Your browser doesn’t support HTML5
Program yang diusulkan oleh Prabowo telah menuai kontroversi, karena menurut sebuah dokumen yang dibocorkan dan dilihat oleh kantor berita Reuters, biaya program tersebut saja mungkin dapat memperlebar defisit anggaran fiskal Indonesia.
Kubu Prabowo mengatakan bahwa rencana tersebut kemungkinan akan menelan biaya hingga 120 triliun rupiah ($7,68 miliar) pada tahun pertama, dan 450 triliun rupiah ($28,79 miliar) pada saat mencapai tahap akhir pada tahun 2029.
Beberapa analis telah memperingatkan tingginya biaya yang harus ditanggung untuk mewujudkan janji kampanye Prabowo itu. Makanan gratis untuk 82,9 juta anak akan sangat menguras dana dan dapat merusak rekam jejak disiplin fiskal Indonesia.
Terlepas dari kontroversi itu, Juanda, kepala sekolah SMP Negeri 2 Curug, di mana uji coba dilakukan, menyambut hangat program makan siang gratis itu. “Jika hasil simulasi (program makan siang gratis) ini bagus, semoga pemerintah mengadopsi sepenuhnya program ini. Saya mendukung ini karena kebutuhan nutrisi anak akan terpenuhi,” komentarnya. [ab/ka]