Tingkat pemesanan di pabrik-pabrik Jerman anjlok tajam bulan September lalu, untuk bulan ketiga secara berturut-turut, isyarat melemahnya ekonomi Jerman.
Federal Statistical Office Jerman hari Kamis (5/11) mengatakan tingkat pemesanan turun 1,7% dibanding penurunan bulan Agustus yang mencapai 1,8% dan bulan Juli yang mencapai 2,2%.
Pemesanan baru dari negara-negara yang menggunakan mata uang Euro turun 6,7%, meskipun pemesanan baru dari negara-negara lain naik 0,7%.
“Penurunan tajam tingkat pemesanan ini merupakan kejutan negatif,” ujar ekonom UniCredit Andreas Rees sebagaimana dikutip kantor berita Associated Press. Tetap menurutnya “ini bukan alasan untuk panik.” Ditambahkannya ini seperti “terkena lubang kecil di jalan” tetapi tidak lebih dari itu.
Rees tadinya memperkirakan bulan Oktober lalu telah akan terjadi penguatan kembali antara 2-3 persen.
Pemerintah Jerman bulan lalu memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini dari 1,8% menjadi 1,7%, karena melemahnya ekonomi China dan beberapa negara besar lainnya. Namun perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2016 tetap 1,8%.
Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble hari Kamis mengatakan perkiraan tersebut dibuat “dalam suasana ketidakpastian yang tidak biasa,” karena adanya banyak pertanyaan berapa banyak lagi pengungsi yang akan tiba dan kerentanan ekonomi global.
Dalam laporan yang diterbitkan hari Kamis di Brussels, Komisi Eropa mengatakan arus migran yang sangat besar bisa membantu mendorong pengeluaran dalam jangka pendek dan memperluas pasar tenaga kerja Jerman.
Schauble menyampaikan perkiraan bahwa penerimaan pajak pemerintah tahun depan bisa mencapai 686,2 milyar Euro atau sekitar 749,3 milyar dolar, atau menurun 5,2 milyar Euro dibanding perkiraan enam bulan lalu yaitu 671,7 milyar Euro.
Namun beberapa peramal mengatakan tahun-tahun mendatang akan membaik dan Schauble mengatakan penurunan penerimaan tahun depan disebabkan beberapa perubahan aturan, untuk menambah kelonggaran pajak bagi keluarga dan orang-orang yang berpendapatan rendah. [em/ii]