Pemilih Amerika Masih Tidak Puas dengan Kinerja Ekonomi Trump

Presiden Donald Trump saat menghadiri acara "Made in America," di Ruang Timur, Gedung Putih, 19 Juli 2017, di Washington.

Pemilih Amerika umumnya puas dengan kondisi finansial mereka, tetapi mereka masih kurang puas dengan pengelolaan ekonomi Presiden Donald Trump, menurut hasil jajak pendapat terbaru.

Hasil jajak pendapat nasional yang dirilis oleh Universitas Quinnipiac, Rabu (11/10) menunjukkan, 56 persen responden tidak puas dengan kinerja Trump, dibanding 38 persen yang merasa puas. Dua minggu lalu, margin menunjukkan 56 persen berbanding 36 persen.

Berdasarkan jajak pendapat yang dilaksanakan pada 5 Oktober hingga 10 Oktober, 55 persen responden merasa Trump tidak cocok menjabat sebagai presiden dan 43 persen pemilih merasa dia sudah tepat menduduki jabatan itu.

Sekitar 81 persen responden dari kalangan pendukung Partai Republik merasa puas dengan kinerja Trump, jauh lebih besar dari 12 persen responden yang merasa sebaliknya. Sebanyak 55 persen pemilih kulit putih yang tidak memiliki gelar sarjana memuji kinerjanya, jauh lebih tinggi dibanding 44 persen yang tidak setuju.

Dengan selisih 52 – 43 persen, pemilih kulit putih pria merasa puas dengan kinerjanya. Namun, pada setiap kelompok demografi lain, baik dari segi usia, pendidikan, gender dan ras, kinerja Trump dinilai tidak memuaskan

Pemilih Amerika terpecah dengan proporsi yang hampir sama, di mana 48 persen memberi Trump nilai tinggi dari segi pengelolaan ekonomi dan 46 persen merasa dia tidak mampu mengelola ekonomi dengan baik.

“Presiden Trump dirasakan tidak cocok untuk jabatan ini, tetapi secara ekonomi masih bagus,” kata Tim Malloy, Asisten Direktur Jajak Pendapat di Universitas Quinnipiac ini, Tim Malloy. “Mereka risau dengan kompetensi presiden, tetapi melihat ekonomi masih tumbuh dengan baik di bawa kepemimpinannya.”

Pemilih juga ditanya soal seruan Trump agar pemain NFL yang menolak berdiri saat lagu kebangsaan dinyanyikan, dipecat. Sekitar 58 persen menilai komentar Trump itu tidak pantas, dibandingkan 38 persen yang menyetujuinya.[jm]