Para pemilih di Rusia telah menyetujui suatu paket reformasi konstitusi yang mencakup pembukaan kemungkinan bagi Presiden Vladimir Putin untuk dapat tetap menjadi presiden hingga 2036.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Kamis (2/7) mengatakan hasil tersebut merupakan suatu “kemenangan.”
Para tokoh oposisi dan pengamat pemilu independen meragukan keabsahan pemungutan suara, yang berakhir hari Rabu (1/7). Mereka menyatakan antara lain keprihatinan bahwa jumlah pemilih tampak tinggi di beberapa daerah. “Kami tidak akan pernah mengakui hasil ini,” kata politisi oposisi Alexei Navalny. Para pejabat pemilu menyatakan pemungutan suara dilakukan dengan jujur.
BACA JUGA: Pemilih Rusia Setuju Putin Menjabat 2 Periode LagiPutin yang berusia 67 tahun telah memimpin Rusia, baik sebagai presiden atau perdana menteri, selama dua dekade lebih. Reformasi ini memungkinkannya untuk mencalonkan diri lagi untuk dua kali masa jabatan enam tahun lagi setelah masa jabatannya yang sekarang berakhir pada tahun 2024.
Dengan seluruh suara telah dihitung, para pejabat pemilu hari Kamis (2/7) mengatakan 77,9 persen pemilih telah menyetujui paket ini berbanding 21,3 persen menolak.
Putin mengatakan ia akan memutuskan menjelang 2024 apakah ia akan mencalonkan diri untuk masa jabatan lainnya. Juga tercakup dalam reformasi konstitusi ini adalah perlindungan untuk pensiun dan larangan de facto terhadap pernikahan sesama jenis.
Pemungutan suara berlangsung selama sepekan sehingga TPS-TPS dapat meminimalkan kerumunan terkait masalah virus corona. [uh/ab]