Pemilihan Juri untuk Pengadilan “Proud Boys” Dimulai

  • Associated Press

Pemimpin kelompok sayap kanan Proud Boys, Henry "Enrique" Tarrio, mengenakan topi bertuliskan The War Boys dalam sebuah aksi demo di Portland, Oregon, pada 26 September 2020. (Foto: AP/Allison Dinner)

Pemilihan juri dalam kasus konspirasi yang menghasut terhadap Ketua “Proud Boys” Enrique Tarrio dan empat orang lainnya yang didakwa dalam serangan terhadap Gedung Capitol pada 6 Januari 2021 lalu dimulai pada Senin (19/12), setelah hakim menolak tawaran pengacara terdakwa pada menit-menit terakhir untuk menangguhkan persidangan karena penyelidikan yang saat ini dilakukan panel DPR Amerika Serikat.

Tim pengacara mendorong untuk menangguhkan pemilihan juri hingga setelah tahun baru, dengan merujuk pada kekhawatiran bahwa liputan media tentang laporan yang dikeluarkan panel DPR itu dapat menimbulkan dampak terhadap para juri.

BACA JUGA: Panel Penyelidik Kerusuhan 6 Januari Desak Agar Trump Diadili

Seorang pengacara mengatakan kepada hakim, tidak mungkin mengetahui bukti apa terkait “Proud Boys” yang mungkin dikeluarkan panel DPR yang menyerukan kepada Departemen Kehakiman untuk melakukan penyelidikan kriminal terhadap mantan Presiden Donald Trump dan sekutu-sekutunya.

“Kami tidak ingin memilih juri di lingkungan yang sangat membingungkan dan mudah tersulut ini,” ujar pengacara Norm Pattis pada hakim. Pattis mewakili Joseph Biggs, salah satu pentolan kelompok “Proud Boys.”

Hakim Distrik Amerika Serikat Timothy Kelly mengatakan kepada tim pengacara “Proud Boys,” pengadilan akan terus berjalan, terlepas dari apapun hasil kerja panel DPR. Ia menambahkan bahwa dirinya akan mengingatkan juri untuk menghindari menyaksikan atau membaca liputan media terkait kerusuhan 6 Januari.

“Yang diadili di sini bukan sang mantan presiden,” ujar hakim sebelum kelompok pertama calon juri dipanggil ke ruang sidang.

Enrique Tarrio mungkin merupakan terdakwa yang paling terkenal, yang akan dihadapkan pada juri dalam serangan ke Gedung Capitol untuk menghentikan sementara proses pengesahan kemenangan Joe Biden dalam pemilu presiden 2020. Serangan itu melukai puluhan petugas polisi.

Hampir 1.000 orang telah ditangkap atas keterlibatannya dalam serangan tersebut.

BACA JUGA: Hakim Vonis Perusuh di Gedung Kongres “Qanon Shaman” 41 Bulan Penjara

Enrique Tarrio yang berasal dari Miami – bersama Ethan Nordean, Zachary Rehl, Dominic Pezzola dan Joseph Biggs – didakwa dengan beberapa kejahatan lain, selain penghasutan. Mereka akan menghadapi juri hanya beberapa minggu setelah dua pemimpin kelompok ekstremis lainnya – yaitu “The Oath Keepers” – dihukum karena berkonspirasi menghasut.

Hasil tersebut merupakan kemenangan bagi Departemen Kehakiman. Jika terbukti menghasut, “Proud Boys” dapat menghadapi hukuman 20 tahun penjara. Sidang diharapkan berlangsung setidaknya selama enam minggu. [em/rs]