Pemilu di Korea Selatan Ganggu Peta Politik

Anggota partai oposisi utama Korea Selatan, Minjoo, menyaksikan laporan berita mengenai hasil akhir pemilu di Seoul, Korea Selatan (13/4).

Saenuri hanya memenangkan 122 dari 300 kursi di Majelis Nasional Korea Selatan menurut Komisi Pemilihan Umum. Sebelum pemilihan, partai yang berkuasa itu diproyeksikan akan menang dengan suara mayoritas.

Untuk pertama kalinya dalam 16 tahun, partai yang berkuasa di Korea Selatan telah gagal memenangkan mayoritas dalam pemilihan legislatif.

Kekalahan mengejutkan yang diderita oleh Saenuri, partainya Presiden Park Geun-hye hari Rabu itu mengungkapkan ketidakpuasan luas masyarakat atas kebijakan ekonomi konservatif dan semakin besarnya perbedaan mengenai pendekatannya yang “tegas” terhadap ancaman nuklir Korea Utara.

Saenuri hanya memenangkan 122 dari 300 kursi di Majelis Nasional Korea Selatan menurut Komisi Pemilihan Umum. Sebelum pemilihan, partai yang berkuasa itu diproyeksikan akan menang dengan suara mayoritas.

Selain oposisi yang lebih kuat dari yang diperkirakan, Saenuri juga terpukul ketika sejumlah calonnya membelot dari partai itu karena pimpinan tidak mendukung mereka dalam proses nominasi. Mereka kemudian bersaing dalam pemilihan sebagai calon independen.

Sebagai tanggung jawab atas kekalahan partai dalam pemilihan itu, pemimpin Partai Saenuri, Kim Moo-sung, mengumumkan pengunduran dirinya hari Kamis. [lt]