Para pengunjuk rasa membakar kotak-kotak suara di beberapa negara bagian yang bergolak di Meksiko selatan, Minggu (7/6), untuk mengacaukan pemilihan umum sela yang dianggap sebagai ujian bagi Presiden Enrique Pena Nieto.
Sebanyak 80 juta orang berhak memilih majelis rendah Kongres, ratusan walikota dan sembilan gubernur.
Hari-hari menjelang pemilu telah diwarnai kekerasan. Kartel-kartel narkoba dituduh menyebabkan kematian beberapa kandidat.
Pemilu sela biasanya menarik pemilih yang tidak terlalu banyak, tetapi pemilu kali ini mendapat banyak perhatian karena sebuah koalisi serikat guru radikal dan aktivis bertekad untuk menggagalkan pemilu itu. Mereka menyerang kantor-kantor partai politik di negara bagian Chiapas dan Guerrero, dan membakar kotak-kotak suara di Oaxaca menjelang pemilu.
Tuntutan para guru itu termasuk kenaikan upah yang besar, diakhirinya pengujian bagi guru dan dipulangkannya dengan selamat 42 mahasiswa yang hilang dari sebuah sekolah keguruan. Para pelajar itu hilang pada bulan September, dan jaksa penuntut mengatakan mereka tewas dan dibakar oleh geng narkoba. Hanya satu jenazah pelajar yang teridentifikasi lewat tes DNA.
Hari-hari menjelang pemilu telah diwarnai kekerasan. Kartel-kartel narkoba dituduh menyebabkan kematian beberapa kandidat.