Pemilu Mali Diharapkan Pulihkan Stabilitas

Presiden sementara Mali, Dioncounda Traore (tengah) ketika mengunjungi tentara Mali dan tentara Perancis di Bamako (foto: dok).

Rakyat Mali akan memberi suara hari Minggu dalam pemilihan presiden pertama negara itu sejak militer menggulingkan Presiden Amadou Toure tahun lalu.
Mantan diplomat tertinggi Amerika untuk Afrika mengatakan pemilihan Presiden Mali tidak akan "sempurna", tetapi adalah penting untuk memulihkan demokrasi dan stabilitas.

Dalam wawancara dengan VOA, mantan asisten menteri luar negeri untuk urusan Afrika Johnnie Carson mengatakan, menunda pemungutan suara tidak akan demi kepentingan negara itu dan hanya akan memperkuat posisi mereka yang kini berkuasa.

Rakyat Mali akan memberi suara hari Minggu dalam pemilihan presiden pertama negara itu sejak militer menggulingkan Presiden Amadou Toure tahun lalu. Kelompok Islamis memanfaatkan kerusuhan politik itu untuk mengambil-alih wilayah utara negara itu sebelum mereka dipukul mundur oleh pasukan Perancis dan Mali awal tahun ini.

Sekarang ini ada 27 calon presiden dalam surat suara. Jika tidak ada kandidat yang memperoleh mayoritas besar dalam pemungutan suara hari Minggu, pemilihan putaran kedua akan diselenggarakan pertengahan Agustus.

Pemerintah pimpinan Presiden sementara Dioncounda Traore kini berkuasa di Mali.

Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika, Marie Harf hari Kamis mengatakan Amerika mendorong semua rakyat Mali guna memanfaatkan kesempatan ini sepenuhnya untuk menyampaikan keinginan mereka melalui kotak suara.