Juru bicara bekas kelompok pemberontak Tuareg mengatakan pemimpin mereka terbunuh setelah menghadiri pertemuan di kamp PBB di bagian utara kota Kidal, Mali.
Almouzamile Ag Mohamed – juru bicara Dewan Tinggi Persatuan Azawad – mengatakan Cheick Aoussa tewas hari Sabtu (8/10) dalam ledakan mobil setelah meninggalkan kamp misi penjaga perdamaian PBB di Kidal, di mana ia bertemu dengan sejumlah pejabat untuk membahas masalah keamanan.
Kelompok Aoussa – bersama kelompok-kelompok separatis Tuareg lainnya – ikut menandatangani perjanjian perdamaian tahun 2015 dengan pemerintah Mali. Intervensi militer yang dipimpin Perancis berhasil mengusir ekstremis Islam dari bagian utara Mali pada tahun 2013, meskipun ketidakstabilan masih terjadi.
Tahun 2013 kelompok Aoussa memutuskan hubungan dengan ekstremis Ansar Dine yang terkait Al Qaeda yang masih terus melancarkan serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian dan pasukan keamanan Mali dan pekan lalu menewaskan beberapa orang. [em]