Pemimpin protes anti-pemerintah Thailand telah mengkritik keadaan darurat yang dinyatakan di Bangkok baru-baru ini dan bertekad akan menutup "setiap instansi pemerintah" sebelum akhir minggu ini.
Suthep Thaugsuban telah memimpin demonstrasi 10 hari berturut-turut di Bangkok, ibukota Thailand, dalam usaha untuk menggulingkan apa yang dipandang sebagai pemerintahan yang korup, dan menggantinya dengan dewan rakyat yang anggotanya diangkat.
Sebagai tanggapan, pemerintah pada hari Rabu (22/1) memulai 60 hari pemerintahan darurat. Meskipun para pejabat mengatakan mereka tidak akan membubarkan demonstrasi, keputusan tersebut memberi polisi wewenang lebih luas secara substansial.
Sambil memimpin pawai hari Kamis (23/1), Suthep mengatakan keputusan untuk memberlakukan keadaan darurat itu tidak perlu dan tidak akan menghalangi para pengunjuk rasa, yang katanya mendapat dukungan dari rakyat.
Sebagai tanggapan, pemerintah pada hari Rabu (22/1) memulai 60 hari pemerintahan darurat. Meskipun para pejabat mengatakan mereka tidak akan membubarkan demonstrasi, keputusan tersebut memberi polisi wewenang lebih luas secara substansial.
Sambil memimpin pawai hari Kamis (23/1), Suthep mengatakan keputusan untuk memberlakukan keadaan darurat itu tidak perlu dan tidak akan menghalangi para pengunjuk rasa, yang katanya mendapat dukungan dari rakyat.