Reaksi atas meninggalnya mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher berdatangan dari seluruh dunia.
Presiden Amerika Barack Obama mengatakan dalam sebuah pernyataan, "dunia telah kehilangan salah seorang kampiun kebebasan dan kemerdekaan."
Presiden Komisi Uni Eropa Jose Manuel Barroso mengenang kontribusi Nyonya Thatcher bagi Eropa yang lebih stabil.
Mantan Presiden Perancis Valerie Giscard d'Estaing mengenang Thatcher sebagai pemimpin yang selalu mendahulukan negaranya.
Presiden Israel Shimon Peres menyebut Thatcher luar biasa.
Sekretaris-Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan dunia kehilangan kepemimpinan besar Nyonya Thatcher, menyebutnya "pelopor" atas sumbangannya bagi perdamaian dan keamanan selama puncak perang dingin.
Sebelumnya diberitakan, mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher meninggal dunia dalam usia 87, setelah menderita stroke.
Juru bicara keluarga, Tim Bell, mengatakan, satu-satunya perempuan yang pernah menjabat Perdana Menteri Inggris itu meninggal dengan tenang Senin pagi. Dalam beberapa menit setelah pengumuman itu, warga biasa meletakkan bunga dan kartu belasungkawa di luar rumahnya di London.
Perdana Menteri David Cameron mempersingkat kunjungan ke Spanyol dan Perancis mendengar berita itu. Hari Senin dia mengatakan negaranya telah "kehilangan seorang pemimpin yang besar, seorang perdana menteri yang hebat dan seorang warga Inggris yang unggul."
Thatcher yang suka bicara blak-blakan memimpin Partai Konservatif untuk tiga masa jabatan dari tahun 1979 sampai 1990, periode jabatan berturut-turut terlama bagi seorang perdana menteri Inggris sejak awal abad ke-19.
Dikenal sebagai Wanita Besi karena ketangguhan pribadi dan politiknya, Thatcher adalah seorang konservatif yang tegas yang mematahkan kekuatan serikat-serikat buruh Inggris, menghapus berbagai subsidi pemerintah dan memungkinkan peran yang jauh lebih besar bagi usaha swasta.
Nyonya Thatcher memimpin Inggris dalam perang tahun 1982 melawan Argentina dalam sengketa Kepulauan Falkland, sangat menentang integrasi dengan Eropa dan membina hubungan erat dengan Presiden Amerika Ronald Reagan yang ikut mempercepat jatuhnya komunisme Soviet.
Presiden Komisi Uni Eropa Jose Manuel Barroso mengenang kontribusi Nyonya Thatcher bagi Eropa yang lebih stabil.
Mantan Presiden Perancis Valerie Giscard d'Estaing mengenang Thatcher sebagai pemimpin yang selalu mendahulukan negaranya.
Presiden Israel Shimon Peres menyebut Thatcher luar biasa.
Sekretaris-Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan dunia kehilangan kepemimpinan besar Nyonya Thatcher, menyebutnya "pelopor" atas sumbangannya bagi perdamaian dan keamanan selama puncak perang dingin.
Sebelumnya diberitakan, mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher meninggal dunia dalam usia 87, setelah menderita stroke.
Juru bicara keluarga, Tim Bell, mengatakan, satu-satunya perempuan yang pernah menjabat Perdana Menteri Inggris itu meninggal dengan tenang Senin pagi. Dalam beberapa menit setelah pengumuman itu, warga biasa meletakkan bunga dan kartu belasungkawa di luar rumahnya di London.
Perdana Menteri David Cameron mempersingkat kunjungan ke Spanyol dan Perancis mendengar berita itu. Hari Senin dia mengatakan negaranya telah "kehilangan seorang pemimpin yang besar, seorang perdana menteri yang hebat dan seorang warga Inggris yang unggul."
Thatcher yang suka bicara blak-blakan memimpin Partai Konservatif untuk tiga masa jabatan dari tahun 1979 sampai 1990, periode jabatan berturut-turut terlama bagi seorang perdana menteri Inggris sejak awal abad ke-19.
Dikenal sebagai Wanita Besi karena ketangguhan pribadi dan politiknya, Thatcher adalah seorang konservatif yang tegas yang mematahkan kekuatan serikat-serikat buruh Inggris, menghapus berbagai subsidi pemerintah dan memungkinkan peran yang jauh lebih besar bagi usaha swasta.
Nyonya Thatcher memimpin Inggris dalam perang tahun 1982 melawan Argentina dalam sengketa Kepulauan Falkland, sangat menentang integrasi dengan Eropa dan membina hubungan erat dengan Presiden Amerika Ronald Reagan yang ikut mempercepat jatuhnya komunisme Soviet.