Pemimpin Hong Kong Bela Keputusan Izinkan Snowden Kabur

Pejabat Hong Kong, Leung Chun-ying membela keputusan untuk membiarkan Edward Snowden meninggalkan Hong Kong (foto: dok).

Pejabat Hong Kong, Leung Chun-ying, Senin mengatakan "tidak ada dasar hukum" untuk menghentikan pembocor rahasia intelijen AS, Edward Snowden meninggalkan kota itu.
Pemimpin Hong Kong membela perannya dalam mengijinkan mantan kontraktor intelijen Amerika yang buron untuk meninggalkan wilayah itu pada hari Minggu meskipun Amerika menuntut ekstradisi warganya itu.

Kepala Daerah Administrasi Khusus Hong Kong, Leung Chun-ying, Senin mengatakan "tidak ada dasar hukum" untuk mencegah Edward Snowden meninggalkan kota itu sementara pihak berwenang memproses permintaan ekstradisi Amerika dan "meminta Washington untuk menyediakan informasi penting lebih lanjut" mengenai kasus tersebut.

Bekas kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika itu menghadapi dakwaan spionase di Amerika karena membocorkan program pengintaian Amerika yang dirahasiakan.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Caitlin Hayden hari Minggu mengatakan Washington "kecewa" dengan keputusan untuk mengizinkan Snowden meninggalkan Hong Kong. Katanya, Amerika telah mengajukan permintaan yang "sah menurut hukum" kepada Hong Kong agar menangkapnya guna keperluan ekstradisi berdasarkan perjanjian bilateral.

Hayden juga mengatakan Amerika mengajukan "keberatan yang kuat" kepada pemerintah Hong Kong dan China dan mencatat bahwa perilaku seperti itu "merugikan" hubungan Amerika-Hong Kong dan Amerika-China.

Leung mengakui adanya apa yang ia sebut "pernyataan ketidaksenangan" dari sejumlah pihak berwenang di Amerika.

Tapi, katanya keberangkatan Snowden dari Hong Kong dengan menumpang pesawat Rusia ke Moskow adalah "contoh yang baik" tentang kepatuhan wilayah itu terhadap aturan hukum berdasarkan prinsip "satu negara dua sistem." Di bawah sistem itu, China memberi Hong Kong otonomi yang tinggi tetapi berhak mengontrol urusan kebijakan luar negeri.