Pemimpin Hong Kong Carrie Lam, Selasa (22/6), membela tindakan pemerintahnya terhadap tabloid prodemokrasi, Apple Daily.
Ratusan polisi menggerebek surat kabar itu pekan lalu sebagai bagian dari penyelidikan keamanan nasional atas tuduhan “kolusi dengan negara asing.”
Sejak itu aset-aset perusahaan telah dibekukan. Memo internal yang dilihat kantor berita Reuters menyebutkan surat kabar itu akan memutuskan pada akhir minggu apakah akan ditutup atau tidak.
Lam mengatakan kepada wartawan bahwa penggerebekan itu bukan serangan terhadap pers. "Yang kita hadapi bukan masalah media berita, bukan masalah pemberitaan, ini tindakan mencurigakan yang membahayakan keamanan nasional. Jadi, tindakan kami tidak menyerang kebebasan pers,” katanya.
BACA JUGA: Penasihat Taipan Media Hong Kong: Apple Daily Akan Tutup dalam Beberapa HariPolisi mengatakan puluhan artikel Apple Daily mungkin telah melanggar undang-undang keamanan nasional kota itu, yang diberlakukan oleh China. Ini menandai pertama kali undang-undang tersebut diterapkan terhadap perusahaan media.
Organisasi hak asasi dan pemerintah Barat mengkritik langkah itu dan menyatakan keprihatinannya atas kebebasan pers di kota itu,yang dikuasai China. Seorang penasihat Jimmy Lai, pemilik Apple Daily dan kritikus Beijing yang dipenjarakan, mengatakan kepada Reuters awal pekan ini bahwa surat kabar itu akan ditutup dalam "beberapa hari,"kemungkinan pada akhir minggu. [ka/uh]