Hong Kong, Jumat (23/9) mengumumkan akan mengakhiri wajib karantina hotel, mencabut sebagian pembatasan perjalanan terberat di dunia yang telah menghancurkan ekonomi dan membuat pusat keuangan itu terisolasi secara internasional.
Langkah yang telah lama ditunggu-tunggu itu akan melegakan penduduk dan bisnis yang telah menuntut pusat bisnis Asia itu bergabung kembali dengan seluruh dunia dalam melanjutkan perjalanan tanpa hambatan dan hidup berdampingan dengan virus corona.
Dalam dua setengah tahun ini, Hong Kong telah mematuhi versi aturan ketat nol-Covid China, memperdalam krisis perginya intelektual, sementara pusat bisnis saingan dibuka kembali.
BACA JUGA: China Komentari Perubahan Peraturan COVID di Hong KongBerakhirnya karantina wajib di Hong Kong akan membuat China daratan sebagai satu-satunya ekonomi utama yang masih menjalani karantina panjang untuk kedatangan internasional.
Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee mengatakan wajib karantina tiga hari di hotel saat ini akan dicabut bagi mereka yang tiba di Hong Kong dari luar negeri dan Taiwan. Pelaku perjalanan harus menjalani tes PCR pada saat kedatangan dan tidak akan dapat mengunjungi restoran dan bar dalam tiga hari pertama berdasar sistem yang oleh otoritas disebut "0+3". "Berdasar pengaturan ini, sistem karantina hotel akan dicabut," kata Lee kepada wartawan. [ka/uh]