Hong Kong akan mematuhi sanksi PBB sebagai tanggapan atas keberadaan kapal mewah milik orang Rusia, kata Kepala Eksekutif John Lee, Selasa (11/10).
“Sanksi PBB apa pun akan ditegakkan oleh Hong Kong, karena ada dukungan undang-undang. Setiap tindakan harus didukung oleh undang-undang.”
Kapal besar dengan tulisan "Nord" di sisinya muncul tak jauh dari Pulau Hong Kong pekan lalu. Media lokal melaporkan, kapal itu milik miliarder Rusia, Alexey Mordashov, ketua perusahaan baja dan pertambangan terbesar Rusia, Severstal.
Beberapa negara telah mencoba menekan Rusia setelah invasinya ke Ukraina dengan menyita kapal-kapal mewah milik orang-orang kaya Rusia yang dianggap dekat dengan pemimpin negara itu, Vladimir Putin. Tetapi Tiongkok tidak ikut dalam tekanan internasional terhadap Rusia dan belum mengkritik kematian dan kehancuran baru-baru ini di Ukraina.
BACA JUGA: Kapal Pesiar Taipan Rusia Berlabuh di Hong KongLee juga menolak sanksi Amerika terhadapnya, menyebutnya "biadab" dan menolak menjawab pertanyaan tentang apakah dia harus menyimpan gajinya di rumah secara tunai.
Pendahulu Lee, Kepala Eksekutif Carrie Lam, mengatakan kepada media bahwa dia harus menyimpan gajinya di rumah secara tunai karena kesulitan mengakses bank setelah dikenakan sanksi.
Amerika menjatuhkan sanksi kepada Lam dan Lee, serta pejabat Hong Kong lainnya, pada 2020. Departemen Keuangan Amerika mengatakan sanksi itu untuk mereka yang "merusak otonomi Hong Kong dan membatasi kebebasan berpendapat atau berkumpul warga Hong Kong". [ka/ab]