Pemimpin Houthi Yaman, Abdul-Malik al-Houthi, mengatakan pada Kamis (14/3) bahwa operasi kelompok tersebut untuk menarget kapal-kapal akan ditingkatkan untuk mencegah kapal-kapal yang terkait dengan Israel melintasi Samudera Hindia menuju Tanjung Harapan.
Kelompok yang bersekutu dengan Iran itu telah menyerang kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden sejak November silam. Mereka menyebutnya sebagai sebuah kampanye solidaritas dengan bangsa Palestina di tengah perang Israel-Hamas di Gaza.
Sekitar 34 anggota Houthi telah tewas sejak kelompok itu mulai melakukan serangan, tambah al-Houthi.
BACA JUGA: 3 Tewas, 4 Cedera dalam Serangan Houthi terhadap Kapal KomersialSerangan Houthi selama berbulan-bulan di Laut Merah telah mengganggu pelayaran global, memaksa berbagai perusahaan untuk mengambil rute memutari Afrika selatan, yang lebih lama dan lebih mahal. Serangan kelompok itu juga memicu kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas dapat menyebar dan mengganggu stabilitas Timur Tengah secara lebih luas.
Gejolak akibat perang Israel dengan kelompok militan Hamas telah meluas ke wilayah lain di Timur Tengah. Selain serangan Houthi terhadap jalur pelayaran penting, kelompok Hizbullan Lebanon yang didukung Iran juga terlibat baku tembak dengan Israel di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon, sementara milisi Irak pro-Iran menyerang pangkalan-pangkalan yang menampung pasukan AS.
Amerika Serikat dan Inggris telah melancarkan serangan terhadap sasaran-sasaran Houthi di Yaman dan menetapkan kembali milisi tersebut sebagai kelompok teroris. [rd/jm]