Pemimpin Kelompok Hak Etnis Pakistan Ditahan

FILE - Manzoor Pashteen, pemimpin Gerakan Pashtun Tahafuz (Perlindungan) atau (PTM) berbicara kepada para pendukungnya di Lahore, Pakistan, 22 April 2018.

Pemimpin sebuah kelompok etnis Pakistan ditahan setelah pihak berwenang mengatakan sejumlah orang bersenjata di dalam mobilnya menembaki polisi.

Raja Athar Abbas, wakil komisaris Chaman, kota di perbatasan dengan Afghanistan, mengatakan, Manzoor Pashteen ditangkap terkait dengan insiden penembakan tersebut, selain karena melanggar larangan memasuki provinsi Baluchistan.

Pashteen adalah ketua dan salah seorang pendiri Pashtun Tahafuz Movement (PTM), jaringan aktivis Pashtun yang menuntut kesetaraan hak dan perlindungan bagi warga minoritas Pashtun di Pakistan.

PTM mengeluarkan pernyataan yang menuduh kendaraan Pashteen ditembaki oleh para petugas penegak hukum sewaktu ia sedang dalam perjalanan dari Chaman ke kota Turbat di dekatnya, di mana ia dijadwalkan untuk berpidato dalam sebuah protes. Menurut pernyataan itu, seorang perempuan dirawat di rumah sakit karena cedera dalam penembakan itu.

PTM mengatakan Pashteen dan rombongannya kembali ke Chaman dan menyerahkan diri kepada pihak berwenang.

Warga Pashtun berjumlah sekitar 15% hingga 18% dari populasi Pakistan. Mereka kebanyakan tinggal di Khyber Pakhtunkhwa, provinsi yang dilanda aksi pemberontakan dan kontrapemberontakan di perbatasan dengan Afghanistan yang rentan disusupi.

Para anggota dan pendukung PTM mengklaim para pemimpin mereka dipenjarakan, dilecehkan dan bahkan disingkirkan oleh pasukan pemerintah. Beberapa di antara mereka ditangkap selama dua tahun terakhir karena mengeluarkan pernyataan menghasut terhadap lembaga-lembaga negara.

“Tidak ada keadilan bagi Pashtun di Pakistan,” kata Pashteen kepada VOA tahun lalu. “Ketika kami menuntut hak-hak kami, hak-hak yang setara, dan memprotes perlakuan kolonial terhadap rakyat kami, kami dijebloskan ke penjara tanpa batas waktu.” [uh/ab]