Pemimpin oposisi Kamboja Sam Rainsy mengatakan politik di negaranya tengah menemui “jalan buntu” dan menyerukan dihentikannya bantuan internasional untuk pemerintah Kamboja.
Sam Rainsy tengah berusaha meyakinkan para pejabat Amerika dan lainnya, untuk memberikan tekanan lebih besar kepada Perdana Menteri Hun Sen, supaya mengizinkan penyelidikan independen atas pemilu bulan Juli. Hal tersebut diungkapkan pemimpin oposisi Kamboja itu kepada VOA, dalam kunjungan di Washington.
Meskipun hasil resmi menunjukkan Partai Penyelamatan Nasional Kamboja pimpinan Rainsy memperoleh banyak suara dalam pemilu tersebut, anggota parlemen oposisi menolak untuk menduduki kursi mereka, dan mengklaim bahwa partai yang sudah lama berkuasa melakukan penipuan pemilu.
Setelah mengadakan pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika William Burns, Rainsy memberitahu VOA bahwa banyak pihak di Washington tetap bersimpati pada posisinya.
Rainsy, yang juga bertemu dengan para pejabat dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional, tidak menyebutkan apakah ia telah berhasil meyakinkan para pejabat untuk mengubah sikap mereka terhadap pemerintah Kamboja, yang sangat bergantung pada bantuan asing.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Jen Psaki mengatakan pekan ini bahwa pertemuan Rainsy dengan para pejabat Amerika “bukan berarti memberikan dukungan” untuknya. Menurut Jen Psaki, Amerika mendukung “proses yang terbuka dan demokratis” di Kamboja, bukan sebuah partai.
Meskipun hasil resmi menunjukkan Partai Penyelamatan Nasional Kamboja pimpinan Rainsy memperoleh banyak suara dalam pemilu tersebut, anggota parlemen oposisi menolak untuk menduduki kursi mereka, dan mengklaim bahwa partai yang sudah lama berkuasa melakukan penipuan pemilu.
Setelah mengadakan pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika William Burns, Rainsy memberitahu VOA bahwa banyak pihak di Washington tetap bersimpati pada posisinya.
Rainsy, yang juga bertemu dengan para pejabat dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional, tidak menyebutkan apakah ia telah berhasil meyakinkan para pejabat untuk mengubah sikap mereka terhadap pemerintah Kamboja, yang sangat bergantung pada bantuan asing.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Jen Psaki mengatakan pekan ini bahwa pertemuan Rainsy dengan para pejabat Amerika “bukan berarti memberikan dukungan” untuknya. Menurut Jen Psaki, Amerika mendukung “proses yang terbuka dan demokratis” di Kamboja, bukan sebuah partai.