Pemimpin Oposisi Rusia Alexey Navalny Dimakamkan

  • Associated Press

Sebuah mobil jenazah, yang dilaporkan mengangkut peti mati berisi jenazah politisi oposisi Rusia Alexey Navalny, diparkir di luar gereja Soothe My Sorrows sebelum upacara pemakaman di Moskow, Rusia, 1 Maret 2024. (Foto: Reuters)

Kerabat dan pendukung Alexey Navalny mengucapkan selamat tinggal kepada pemimpin oposisi tersebut yang dimakamkan di tenggara Moskow, Jumat (1/3). Kerabat sempat berselisih dengan pihak berwenang mengenai penyerahan jasad Navalny, yang meninggal dalam penjara dan penyebabnya tidak dijelaskan.

Beberapa gereja di Moskow, kata para pendukung Navalny, menolak mengadakan kebaktian, sampai akhirnya tim Navalny mendapat izin dari salah satu gereja di distrik Maryino di Moskow, di mana Navalny pernah tinggal sebelum diracun pada 2020, dirawat di Jerman, dan ditangkap setelah kembali ke Rusia.

Gereja yang setuju menggelar kebaktian itu tidak menyebutkan di laman media sosialnya mengenai kebaktian tersebut.

Pihak berwenang memasang penghalang untuk pengendalian massa di sepanjang jalan dari stasiun kereta bawah tanah terdekat ke gereja tersebut. Polisi antihuru-hara dikerahkan dalam jumlah besar pada Jumat pagi. Polisi juga dikerahkan ke lokasi pemakaman.

BACA JUGA: Kematian Navalny, Lonceng Kematian Demokrasi di Rusia

Selama delapan hari, ibu Navalny, Lyudmila Navalnaya, mencoba meminta pihak berwenang agar melepaskan jasad Navalny yang meninggal pada 16 Februari di Penal Colony No. 3 di Kota Kharp, sekitar 1.900 kilometer timur laut Moskow. Pihak berwenang awalnya menolak permintaan itu dengan alasan perlu melakukan tes postmortem. Navanaya kemudian membuat video, berisi permohonan kepada Presiden Vladimir Putin agar jasad anaknya dilepaskan untuk dikuburkan secara bermartabat.

Setelah jasad diserahkan, setidaknya satu direktur pemakaman mengatakan dia “dilarang” bekerja sama dengan pendukung Navalny, kata juru bicara tim Navalny, Kira Yarmysh, di media sosial. Mereka juga kesulitan mendapatkan mobil jenazah untuk pemakaman.

Sampai berita ini ditulis, pihak berwenang Rusia masih belum mengumumkan penyebab kematian Navalny, 47, yang berjuang melawan korupsi pejabat dan mengorganisir protes besar-besaran sebagai musuh politik terberat Putin.

Banyak pemimpin Barat menyalahkan pemimpin Rusia atas kematian tersebut, namun Kremlin dengan marah membantah.

Yayasan Pemberantasan Korupsi yang didirikan Navalny dan kantor regional yayasan itu ditetapkan sebagai “organisasi ekstremis” oleh pemerintah Rusia pada 2021. [ka/ab]