Pemimpin oposisi Venezuela, Leopoldo Lopez, hari Selasa muncul lagi setelah beberapa hari bersembunyi untuk berpidato di depan demonstrasi anti pemerintah dan kemudian menyerahkan diri ke polisi di Caracas.
Ekonom lulusan Harvard usia 42 tahun yang memimpin gerakan demonstrasi oposisi itu dicari polisi terkait sejumlah tuduhan termasuk pembunuhan dan terorisme. Ia mengatakan penyerahan dirinya akan membuka mata dunia mengenai pemerintah sosialis Venezuela yang makin otoriter.
Demonstrasi berdarah anti pemerintah selama berhari-hari telah menewaskan empat orang. Partai Rakyat pimpinan Lopez memprotes inflasi yang melejit, kelangkaan pangan di supermarket dan merebaknya kejahatan.
Presiden Nicolas Maduro menuduh Lopez memicu kekerasan dan memimpin konspirasi yang didukung Amerika untuk menggulingkannya dari kekuasaan.
Hari Senin, Maduro memerintahkan pengusiran tiga pejabat kedutaan Amerika setelah Amerika membela Lopez.
Demonstrasi berdarah anti pemerintah selama berhari-hari telah menewaskan empat orang. Partai Rakyat pimpinan Lopez memprotes inflasi yang melejit, kelangkaan pangan di supermarket dan merebaknya kejahatan.
Presiden Nicolas Maduro menuduh Lopez memicu kekerasan dan memimpin konspirasi yang didukung Amerika untuk menggulingkannya dari kekuasaan.
Hari Senin, Maduro memerintahkan pengusiran tiga pejabat kedutaan Amerika setelah Amerika membela Lopez.