Pesaing utama dalam perebutan kursi perdana menteri Portugal, Luis Montenegro, berharap janjinya untuk memotong pajak bagi kelas menengah, generasi muda, dan perusahaan, bisa memenangkan cukup suara bagi Partai Sosial Demokrat yang berhaluan kanan-tengah, untuk mendapatkan mayoritas kursi pada pemilu sela yang dijadwalkan pada Maret mendatang.
Montenegro, 50, mengatakan kepada kantor berita Reuters pada Selasa (5/12), bahwa ia juga yakin jatuhnya pemerintahan sosialis Portugal, yang mayoritas behaluan kiri-tengah, pada bulan lalu akibat serangkaian skandal yang terjadi akan menguntungkan dirinya. Dia juga yakin, para pendukung pemerintah akan memberi hukuman bagi pemerintahan sosialis itu dalam pemilu mendatang. Partai saingannya hingga saat ini juga belum memilih pemimpin baru setelah Perdana Menteri Antonio Costa mengundurkan diri.
Sebagian besar jajak pendapat menempatkan Partai Sosial Demokrat (PSD) pimpinan Montenegro bersaing ketat dengan Partai Sosialis. Banyak analis khawatir akan terjadi kekacauan pasca pemilu karena mereka ragu, Montenegro dapat meraih mayoritas di parlemen tanpa dukungan partai sayap kanan, Chega.
BACA JUGA: Spanyol dan AS Selesaikan Perselisihan terkait Mata-mataHal itu tidak menyurutkan semangat Montenegro. Dalam sebuah wawancara di kantor pusat PSD di kawasan tua Lapa yang indah di Lisbon, ia mengesampingkan segala bentuk ketergantungan pada Chega yang populis dan antikemapanan untuk memerintah.
“Pertama-tama, saya berjuang untuk memenangkan mayoritas absolut untuk memberikan negara ini pemerintahan yang stabil. Saya tidak akan membentuk pemerintahan berdasarkan dukungan politik, pemerintahan, atau parlemen dari Chega," katanya.
Pengacara andal dan mantan penjaga pantai itu telah memimpin PSD sejak Mei 2022.
“Kami jelas sedang berkembang, siap meraih kemenangan besar pada 10 Maret,” katanya. Ia menambahkan bahwa ia juga melihat cara untuk memerintah tanpa mayoritas absolut, yang didukung berdasarkan kasus per kasus oleh partai-partai selain Chega. [ns/ka]