Pemimpin Rusia dan Turki akan Bahas Kesepakatan Gandum Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan di Sochi, Rusia, 4 September 2023. (Foto: via Reuters)

Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi tuan rumah pembicaraan pada Senin (4/9) dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di tengah upaya Turki dan PBB untuk menghidupkan kembali perjanjian yang memungkinkan ekspor gandum dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina.

Pertemuan di Sochi itu merupakan lanjutan dari pembicaraan menteri luar negeri Rusia dan menteri luar negeri Turki pada pekan lalu, setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa dia telah memberi Turki daftar tuntutan Rusia untuk memulai kembali “Inisiatif Gandum Laut Hitam.”

Rusia menarik diri dari perjanjian tersebut pada bulan Juli, dengan keluhan bahwa perjanjian paralel yang menjanjikan penghapusan hambatan terhadap ekspor makanan dan pupuk Rusia tidak dipenuhi.

Presiden Rusia Vladimir Putin, kanan, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbincang saat bertemu di kediaman Bocharov Ruchei di resor Laut Hitam Sochi, Rusia, Rabu, 29 September 2021. (Foto: via AP)

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (4/9) mengatakan pasukannya menghancurkan empat kapal militer berkecepatan tinggi Ukraina di bagian barat Laut Hitam. Dalam unggahan di Telegram, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kapal-kapal tersebut membawa pasukan Ukraina menuju pantai Krimea.

Angkatan Udara Ukraina mengeluarkan beberapa peringatan semalam terhadap drone Rusia yang menuju ke wilayah Ukraina, termasuk wilayah Izmail di sepanjang Sungai Danube, yang merupakan wilayah penting ekspor gandum selama beberapa bulan terakhir.

Oleh Kiper, gubernur wilayah Odesa, mengatakan melalui Telegram bahwa pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 17 drone Rusia, tetapi ada kerusakan di lapangan pada gudang, gedung produksi, dan mesin pertanian di Izmail. Kiper mengatakan puing-puing yang jatuh dari drone juga menyebabkan beberapa kebakaran.

BACA JUGA: Rusia Klaim Hancurkan 4 Kapal Militer Ukraina yang Bawa Pasukan di Laut Hitam

Kepemimpinan Pertahanan

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov pada Senin (4/9) mengumumkan bahwa ia mengajukan surat pengunduran diri kepada ketua parlemen negara itu, sehari setelah Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan ia akan menggantikan Reznikov dengan Rustem Umerov.

“Merupakan suatu kehormatan untuk melayani rakyat Ukraina dan bekerja untuk #UAarmy selama 22 bulan terakhir, periode tersulit dalam sejarah modern Ukraina,” kata Reznikov di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov di Kyiv, Ukraina, 28 Juni 2023. (Foto: via Reuters)

Zelenskyy mengatakan dalam pidato hariannya pada Minggu (3/9) malam bahwa ia mengharapkan parlemen untuk memberikan persetujuannya kepada Umerov, seorang Tatar Krimea dan mantan anggota parlemen yang saat ini bertanggung jawab atas dana privatisasi utama Ukraina.

“Saya memutuskan untuk mengganti menteri pertahanan Ukraina. Oleksii Reznikov telah melalui lebih dari 550 hari perang skala penuh,” kata Zelenskyy. “Saya yakin kementerian memerlukan pendekatan baru dan format interaksi lain dengan militer dan masyarakat secara keseluruhan,” katanya.

Reznikov telah memainkan peran penting untuk memperoleh bantuan militer Barat senilai miliaran dolar untuk membantu upaya perang. Namun, selama kepemimpinannya, Kementerian Pertahanan telah ternoda oleh tuduhan korupsi yang menurut Reznikov sebagai fitnah. [lt/ab]