Pemkot Libatkan Polisi Ungkap Kematian Satwa di Kebun Binatang Surabaya

  • Petrus Riski

Pemkot Surabaya melibatkan polisi untuk menyelidiki kematian satwa di Kebun Binatang Surabaya, Januari 2014 (Foto: VOA/Petrus Riski)

Kebun Binatang Surabaya (KBS) kembali menjadi sorotan setelah dua satwa koleksinya, Gnu dan Singa Afrika, mati dalam dua hari berturut-turut,
Seekor Singa Afrika jantan koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) ditemukan mati dikandangnya, dalam kondisi leher terjerat tali. Kematian Singa jantan usia 1,5 tahun bernama Michael, menimbulkan kecurigaan adanya kesengajaan dari orang yang tidak bertanggungjawab.

Direktur Operasional dan Umum, Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS), Liang Kaspe mengatakan, kematian Singa jantan dikandangnya sangat tidak wajar, karena melihat kesehatan Singa yang tidak dalam kondisi sakit.

“Menurut saya 'gak wajar, tapi wajar gak wajar mati, 'kan gitu...kalau Singa itu sudah hampir satu tahun di dalam kandang itu, dia sudah merasa itu rumahnya, ya gak mungkin 'tergantung'. 'Gak ada tangga, gak ada bangku yang bisa (digunakan) dia (untuk) memanjat terus jatuh, lehernya kesangkut, gak ada itu,” kata Liang Kaspe, Direktur Operasional dan Umum, PDTS KBS.

Selain Singa jantan, sehari sebelumnya seekor Gnu jantan, yaitu sebangsa persilangan Banteng dan Sapi juga ditemukan mati di kandang akibat kembung. Kematian satwa di Kebun Binatang Surabaya diperkirakan mencapai sekitar 50 ekor dalam setahun terakhir. Liang Kaspe mengungkapkan, perlu adanya kamera pemantau di setiap kandang satwa, untuk memantau dan mengantisipasi satwa mati tanpa sebab yang jelas.

“Kebutuhan CCTV untuk memantau dari sangkar per sangkar, terutama pada malam hari. Pada siang hari pun untuk keamanan para keeper,” tambah Liang Kaspe.

Sementara itu Pemerintah Kota Surabaya selaku pengelola Kebun Binatang Surabaya, melaporkan peristiwa kematian satwa yang dinilai tidak wajar ini ke pihak Kepolisian.

Sekretaris Kota Surabaya, Hendro Gunawan mengatakan, proses hukum telah diserahkan ke aparat Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, untuk mengungkap penyebab dan pelaku dibalik peristiwa kematian satwa di Kebun Binatang Surabaya.

“Kita hanya memproses secara hukum saja, apa motifnya, kemudian kejadiannya seperti apa pelakunya seperti apa. Ini kami, kita sudah koordinasi dengan Polrestabes, kemudian termasuk tadi juga sudah dilakukan cek lapangan ke TPK (tempat kejadian peristiwa), kemudian nanti tindak lanjutnya tentunya kita lihat hasil pemeriksaan dari Polrestabes,” kata Hendro Gunawan, Sekretaris Kota Surabaya.