Pemkot Surabaya Targetkan Semakin Banyak Lahir Usaha Rintisan Baru Melalui Startup Nations Summit 2018 

  • Petrus Riski

Kepala Bekraf Triawan Munaf dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka Startup Nations Summit 2018 di Surabaya (Foto: VOA/Petrus Risky)

Kota Surabaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Startup Nations Summit 2018, 16-17 November 2018. Kehadiran ribuan anak muda dan pengusaha baru, termasuk startup dari luar negeri, diharapkan dapat menumbuhkan semangat berwirausaha di kalangan generasi milenial.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyambut baik penyelenggaraan Startup Nations Summit 2018 di Surabaya, sebagai peluang sekaligus tantangan dalam menumbuhkan dan membangkitkan ide kreatif anak-anak muda agar mau membuka lapangan pekerjaan sendiri.

Selama ini, kata Risma, kaum muda hanya memikirkan mencari dan melamar pekerjaan setelah lulus dari sekolah atau perguruan tinggi, namun enggan membuka peluang usaha sendiri yang lebih menjanjikan. Risma mengaku telah memulai hal itu, dan mengajak kaum muda yang memiliki ide kreatif untuk menjawab tantangan perubahan zaman.

“Saya ingin membangunkan anak-anak muda di Surabaya bahwa dunia sudah berubah, dan mereka tidak perlu menunggu untuk mencari pekerjaan. Mereka tidak perlu mencari pekerjaan dan menunggu kalau ada, misalkan, lowongan pekerjaan. Mereka bisa menciptakan pekerjaan sendiri. Saya mulai dengan 89 kelompok, saat ini 9.500 kelompok lebih, tumbuh di Surabaya,” kata Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya.

Your browser doesn’t support HTML5

Pemkot Surabaya Targetkan Semakin Banyak Lahir Usaha Rintisan Baru Melalui Startup Nations Summit 2018

Usaha rintisan baru atau startup mulai diminati di Indonesia, termasuk di Surabaya. Berbagai jenis usaha, ide dan inovasi ditampilkan dalam Startup Nations Summit 2018 di Surabaya. Tri Rismaharini menegaskan akan mendorong warga Surabaya, khususnya kaum muda, untuk sebanyak mungkin membuka usaha rintisan baru. Penduduk Indonesia, yang mencapai lebih dari 250 juta jiwa, merupakan pasar dan peluang untuk menciptakan usaha rintisan baru yang mampu bersaing dengan usaha atau produk dari luar negeri.

“Bagi saya itu 250 juta bangsa Indonesia itu adalah pasar, pasti mereka butuh makan, pasti butuh pakai baju. Karena itu saya sampaikan, kalau kita efektif misalkan makanan, kita tidak akan kalah dengan makanan dari luar, karena tentunya makanan kita akan lebih cocok, satu, yang kedua tentunya lebih fresh, karena kita buat di sini tentunya juga lebih pendek akses pemasarannya. Karena itu saya akan dorong terus untuk warga Surabaya membuat startupatau rintisan-rintisan usaha sebanyak mungkin,” imbuhnya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberi sambutan pada pembukaan Startup Nations Summit 2018 diSurabaya (Foto:VOA/Petrus Riski).

Sementara itu, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf mengungkapkan, pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini sangat memperhatikan lahirnya usaha-usaha rintisan atau startupbaru yang mengoptimalkan potensi dalam negeri. Pemerintah, kata Triawan, akan mendukung tumbuhnya usaha rintisan baru dengan mempermudah aturan atau kebijakan, serta memberikan bantuan pelatihan dan pendampingan kepada wirausaha pemula.

“Usaha-usaha rintisan itu bukan ingin dimanja-manja, bukan, tapi harus tidak boleh disusahkan. Startupitu harus diberikan keleluasaan oleh pemerintah utamanya, agar regulasi, dan undang-undang bahkan bisa cepat menyesuaikan dengan apa yang sedang mereka lakukan. Nah, di setiap sub sektor ini ada macam-macam masalah, pajaknya dan lain-lain, selain tentunya kami juga memberikan mentoring, memberikan peningkatan kemampuan mereka sampai hal-hal yang mendasar, pembukuan dan lain-lain itu yang paling penting untuk mereka mengerti,” kata Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Triawan Munaf mendorong siapa saja untuk berlomba-lomba menciptakan peluang usaha baru, melalui ide kreatif dan inovasi yang diciptakan. Semangat terus berinovasi dan tidak cepat puas, harus dimiliki oleh para wirausaha pemula hingga mampu menjadi perusahan besar.

“Semangat startup, the spirit of startup harus dipertahankan, karena spirit of startupitu adalah tidak berhenti, tidak mau mapan, ada tantangan persaingan itu selalu besar, semakin besar anda semakin banyak tantangan-tantangannya, karena apa, entry barrier dalam bisnis startup itu rendah sekali. Semua orang bisa menciptakan GoJek-GoJek baru, semua orang bisa menciptakan Traveloka yang baru, tapi bagaimana mereka harus terus berinovasi, nah itu semangat startup. Semangat dari awal itu tidak bisa diubah lagi, harus terus berjuang karena ancamannya ada terus,” imbuhnya. [pr/lt]