Pemogokan di Spanyol hari Kamis memprotes reformasi tenaga kerja, pemotongan anggaran belanja publik dan pengangguran yang meluas.
Para pemogok menduduki kawasan bisnis, bank dan pusat transportasi umum pada hari Kamis. Pekerja membentuk barisan pemogokan di pusat pasar ibukota Spanyol, Madrid.
Pemerintahan konservatif yang baru terpilih telah mengeluarkan peraturan perburuhan baru yang membuat lebih mudah dan murah bagi perusahaan untuk memberhentikan pekerja dan memotong upah.
Hari Jumat, para menteri siap menyetujui anggaran 2012 yang akan memangkas miliaran dolar pengeluaran pemerintah.
Spanyol berada di bawah tekanan dari Uni Eropa dan investor internasional untuk memotong pengeluaran. Spanyol hanya salah satu dari banyak negara Eropa yang menghadapi penghematan ketat. Di negara lain, naiknya pajak dan pemotongan belanja publik telah mendatangkan protes luas.
Simon Tilford , ekonom utama pada Pusat Reformasi Eropa di London, mengatakan langkah-langkah penghematan di Spanyol, seperti di tempat lain, tidak akan memecahkan masalah ekonomi.
Dia mengatakan, "Yang mengkhawatirkan dari apa yang kita lihat adalah tampaknya sangat sedikit yang bisa kita pelajari dari apa yang terjadi di Yunani, Irlandia dan Portugal. Mereka menerapkan strategi yang sama dengan Spanyol. Resiko besar untuk zona euro sekarang adalah bahwa Spanyol dua kali lebih besar dari gabungan ketiga ekonomi ketiga negara tersebut. Jadi jika Spanyol mengalami kesulitan yang sama, ini tidak akan hanya menjadi tragedi bagi orang Spanyol tetapi juga ancaman terhadap eksistensi euro."
Tilford mengatakan penghematan hanya mengakibatkan menyusutnya bukannya tumbuhnya ekonomi euro. Dia mengatakan apa yang dibutuhkan Uni Eropa adalah tingkat integrasi yang lebih dekat dengan anggaran federal yang memungkinkan sumber daya mengalir dengan mudah antara negara-negara euro. Hanya inilah pemecahan yang mungkin, katanya, tapi pada saat ini, tampaknya tidak mungkin.
"Kemauan politik untuk melakukan apa yang diperlukan untuk menstabilkan situasi dalam zona euro benar-benar tidak ada. Namun ini tidak berarti bahwa kita tidak akan melihat perubahan kelembagaan besar ke depan, ini masih mungkin. Tapi tampaknya krisis yang sedang berlangsung akan menggangu solidaritas antar negara yang bisa bertentangan dengan perubahan yang diperlukan untuk menempatkan Euro sebagai mata uang tunggal yang berkelanjutan,” demikian diungkapkan Tiford.
Para menteri zona euro dijadualkan bertemu di Kopenhagen hari Jumat untuk membahas pembentukan dana penyelamatan guna menopang negara anggota yang terbelit hutang.
Pemerintahan konservatif yang baru terpilih telah mengeluarkan peraturan perburuhan baru yang membuat lebih mudah dan murah bagi perusahaan untuk memberhentikan pekerja dan memotong upah.
Hari Jumat, para menteri siap menyetujui anggaran 2012 yang akan memangkas miliaran dolar pengeluaran pemerintah.
Spanyol berada di bawah tekanan dari Uni Eropa dan investor internasional untuk memotong pengeluaran. Spanyol hanya salah satu dari banyak negara Eropa yang menghadapi penghematan ketat. Di negara lain, naiknya pajak dan pemotongan belanja publik telah mendatangkan protes luas.
Simon Tilford , ekonom utama pada Pusat Reformasi Eropa di London, mengatakan langkah-langkah penghematan di Spanyol, seperti di tempat lain, tidak akan memecahkan masalah ekonomi.
Dia mengatakan, "Yang mengkhawatirkan dari apa yang kita lihat adalah tampaknya sangat sedikit yang bisa kita pelajari dari apa yang terjadi di Yunani, Irlandia dan Portugal. Mereka menerapkan strategi yang sama dengan Spanyol. Resiko besar untuk zona euro sekarang adalah bahwa Spanyol dua kali lebih besar dari gabungan ketiga ekonomi ketiga negara tersebut. Jadi jika Spanyol mengalami kesulitan yang sama, ini tidak akan hanya menjadi tragedi bagi orang Spanyol tetapi juga ancaman terhadap eksistensi euro."
Tilford mengatakan penghematan hanya mengakibatkan menyusutnya bukannya tumbuhnya ekonomi euro. Dia mengatakan apa yang dibutuhkan Uni Eropa adalah tingkat integrasi yang lebih dekat dengan anggaran federal yang memungkinkan sumber daya mengalir dengan mudah antara negara-negara euro. Hanya inilah pemecahan yang mungkin, katanya, tapi pada saat ini, tampaknya tidak mungkin.
"Kemauan politik untuk melakukan apa yang diperlukan untuk menstabilkan situasi dalam zona euro benar-benar tidak ada. Namun ini tidak berarti bahwa kita tidak akan melihat perubahan kelembagaan besar ke depan, ini masih mungkin. Tapi tampaknya krisis yang sedang berlangsung akan menggangu solidaritas antar negara yang bisa bertentangan dengan perubahan yang diperlukan untuk menempatkan Euro sebagai mata uang tunggal yang berkelanjutan,” demikian diungkapkan Tiford.
Para menteri zona euro dijadualkan bertemu di Kopenhagen hari Jumat untuk membahas pembentukan dana penyelamatan guna menopang negara anggota yang terbelit hutang.