Pemuda dari Berbagai Daerah ke AS Perkenalkan Keragaman Indonesia

Sepuluh pemuda asal Indonesia akan melakukan perjalanan selama tiga pekan ke beberapa kota di Amerika Serikat pada Oktober-November 2019. (Foto: VOA/Fathiyah)

Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia bersama Kementerian Luar Negeri RI akan memberangkatkan 10 anak muda dari berbagai daerah ke Amerika Serikat.

Sepuluh pemuda asal Indonesia tersebut akan melakukan perjalanan selama tiga pekan ke beberapa kota di Amerika Serikat pada Oktober-November 2019. Mereka berasal dari Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Aceh, Maluku, Kalimantan Timur, Papua, dan Nusa Tenggara Timur. Mereka akan bertemu dengan para pejabat pemerintah, profesional, tokoh agama, akademisi untuk merasakan budaya Amerika.

Di samping itu, Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph R. Donovan Jr mengatakan, para pemuda tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat Amerika memahami Indonesia dengan lebih baik.

"Jadi dengan kelompok Youth Ambassadors yang akan berkunjung ke AS, mereka adalah kelompok pemuda-pemudi terbaik dan tercerdas di seluruh Indonesia. Mereka terpilih melalui proses kolaboratif seleksi antara Kedubes AS dan Kementerian Luar Negeri," jelas Joseph R. Donovan Jr di kediamannya, Jakarta, Jumat (25/10).

Joseph R. Donovan Jr menambahkan beberapa kota yang akan dikunjungi para pemuda yaitu Washington DC, New York, New Orleans, dan San Fransisco. Para muda tersebut diharapkan dapat berbagi pengalaman dengan para temannya sekembali dari Amerika.

"Saya memberikan dua nasehat ke para Ambassadors. Pertama adalah menyusun daftar orang-orang yang mereka temui di sana agar nanti mereka terus bisa berhubungan sekembalinya di Indonesia. Dan banyak bertanya di sana, jangan sampai ketika sudah pulang menyesal tidak bertanya," tambah Donovan.

Direktorat Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Joneri Alimin, menjelaskan ada sekitar 400 calon peserta yang mendaftar program kolaborasi antara Indonesia dan Amerika Serikat ini. Kemenlu dan Kedubes AS untuk Indonesia kemudian menyaring menjadi 10 orang dengan pertimbangan kompetensi dan latar belakang keilmuan para pemuda.

"Harapan kami dari sisi hubungan bilateral bisa menguatkan terus hubungan baik antara Amerika dan Indonesia. Dan dari sisi diplomasi publik, program mereka ini bisa dilihat banyak orang dengan hal-hal baiknya," jelas Joneri Alimin.

Program ini bernama #IndonesiaUSA70th Youth Ambassadors yang merupakan kolaborasi antara Outstanding Youth for the World (OYTW) dari pemerintah Indonesia dan International Visitor Leadership Program (IVLP) dari pemerintah Amerika.

Peserta #IndonesiaUSA70th Youth Ambassadors

Peserta dari Provinsi Papua, Eko Putra Kusuma Goo, mengatakan dirinya berharap dapat mempelajari ekonomi ketika berkunjung ke Amerika Serikat. Hal tersebut sesuai dengan bidang yang digelutinya sebagai asisten dosen dan peneliti. Ia juga berharap program ini dapat menjadi wadah bagi dirinya belajar tentang keragaman di Amerika Serikat.

Peserta dari Papua Eko Putra Kusuma Goo. (Foto: VOA/Sasmito)

"Jadi saya sudah punya penelitian tentang minat usaha orang Papua. Jadi penelitian itu bertujuan sebagai salah satu upaya membantu pemerintah agar meningkatkan minat orang Papua dalam berusaha lebih semangat lagi," tutur Eko Putra ditemui di sela-sela acara di Kedubes AS.

Peserta asal Aceh, Ainna Khairunnisa mengatakan ingin berbagi keragaman di Aceh dari segi budaya dan agama ke Amerika Serikat.

"Tentang bagaimana kita berbeda-beda dari segi agama dan budaya tapi tetap satu. Karena salah satu dari budaya Aceh adalah memuliakan tamu adalah adat kita, sehingga orang-orang dari luar toleransinya sangat tinggi di Aceh. Dan kita ingin mengenalkan itu di Amerika Serikat," jelasnya.

Sementara itu peserta dari Bandung, Jakatama Kusuma Nandito mengatakan ada beban ketika menjadi duta mewakili Indonesia ke Amerika. Namun, ia dan tim berharap dapat menuntaskan tugasnya sebagai duta Indonesia selama tiga pekan di Amerika.

"Selama di sana untuk update-update terkini, kami punya akun instagram, jadi bisa dicek di #oytw_ivlp2019. Kegiatan-kegiatan kami selama di sana, langsung dari kami," jelas Jakatama. [sm/lt]