Polisi di negara bagian Colorado mengatakan 12 orang tewas dan sedikitnya 59 luka-luka dalam penembakan di sebuah gedung bioskop di Aurora di pinggir kota Denver.
Pihak berwenang mengatakan pemutaran perdana film Batman terbaru "The Dark Knight Rises," baru saja dimulai Jumat di teater Century 16 di kota Aurora, ketika seorang pria bertopeng, berpakaian serba hitam dan mengenakan rompi anti peluru berdiri di depan dan menghadap ke penonton yang memenuhi bioskop. Mereka mengatakan ia melemparkan tabung gas air mata dan mulai menembak secara acak.
Polisi mengatakan mereka segera menangkap penembak itu di tempat parkir bioskop, dan menemukan sebuah senapan, sebuah pistol, dan sebuah masker gas.
Beberapa jam setelah terungkapnya insiden di bioskop yang gelap gulita itu, polisi mengatakan mereka mendapati apartemen pelaku penembakan itu penuh dengan bahan peledak. Mereka mengevakuasi para penghuni gedung apartemen itu.
Pejabat penegak hukum mengidentifikasi tersangka itu bernama James Holmes, warga Amerika berusia 24 tahun yang baru-baru ini D.O. dari studi neuroscience di universitas terdekat. Mereka mengatakan tidak ada indikasi bahwa penembakan itu terkait dengan kelompok teroris.
Presiden Amerika Barack Obama mempersingkat kampanye pemilu di Florida, menghimbau warga Amerika mendukung para korban pembantaian tersebut. Dia mengatakan "kekerasan semacam itu, kekejian semacam itu tidak berperikemanusiaan" dan bahwa bangsa Amerika "sangat berduka."
Obama mengatakan penembakan massal itu sulit dipahami. Ia mengatakan, "Kita tidak akan pernah bisa memahami apa yang menyebabkan orang meneror sesama manusia seperti ini."
Penantang Obama dari Partai Republik, Mitt Romney, juga berhenti berkampanye. Ia menyebut insiden itu sebagai "kekerasan tidak berperikemanusiaan" dan mengatakan hati banyak orang “hancur dengan kesedihan dari tragedi yang tidak berperikemanusiaan ini.”
Serangan di bioskop itu adalah penembakan massal terburuk di Amerika sejak tahun 2009 ketika seorang perwira Angkatan Darat menewaskan 13 tentara dan warga sipil di sebuah pangkalan militer di Texas.
Kepala polisi Aurora Daniel Oates dalam konferensi pers mengatakan polisi meyakini hanya satu orang yang terlibat, bertentangan dengan laporan awal bahwa mungkin ada satu lagi pelakunya.
Kepala polisi itu mengatakan tersangka memberitahu penyelidik bahwa ada sejumlah bahan peledak di apartemennya di Aurora Utara, dan polisi kemudian mendapati apartemen tersebut penuh dengan bahan peledak dan mudah terbakar. Para penghuni di lima gedung terdekat telah dievakuasi sementara pihak berwenang berupaya mengamankan lokasi berbahaya itu.
"Tersangka yang kini di tahan, membuat pernyataan tentang kemungkinan adanya bahan peledak di kediamannya. Pada saat ini, di Aurora Utara – di sebuah gedung apartemen – yang telah kami evakuasi dan kami kini tindaklanjuti sebagai tempat yang berpotensi berisi bahan peledak. Kami juga prihatin tentang bahan peledak di tempat parkir, karena itu tempat parkir itu kami tutup. Kami telah mengerahkan regu penjinak bom ke semua kawasan itu," ujar Daniel Oates.
Salah seorang yang ikut menonton di bioskop itu, Jaime Marshall, menceritakan pemandangan yang kacau balau beberapa saat setelah penembakan itu, dan mengatakan dia melihat seorang anak perempuan yang kakinya luka terkena peluru.
"Jadi kami menaiki tangga dan melihat ke arah tembok di sisi teater itu di mana kami terdengar oleh kami segala macam suara, dan terlihat lubang bekas peluru dan saat itulah kami mulai berteriak supaya teman-teman kami keluar saja. Kami naik tangga dan kami melihat ke lobi dan ada polisi di sudah berada disitu. Seorang polisi bermasker gas sambil menyandang senapan besar dan mereka dengan gerakan tangan, menyuruh orang segera melalui lobi bioskop secepat mungkin, lalu kami berlari turun tangga, keluar dari teater. Ketika kami berjalan keluar, saya melihat seorang gadis kecil luka akibat peluru di kakinya," demikian penuturan Jaime Marshall.
Polisi mengatakan mereka segera menangkap penembak itu di tempat parkir bioskop, dan menemukan sebuah senapan, sebuah pistol, dan sebuah masker gas.
Beberapa jam setelah terungkapnya insiden di bioskop yang gelap gulita itu, polisi mengatakan mereka mendapati apartemen pelaku penembakan itu penuh dengan bahan peledak. Mereka mengevakuasi para penghuni gedung apartemen itu.
Pejabat penegak hukum mengidentifikasi tersangka itu bernama James Holmes, warga Amerika berusia 24 tahun yang baru-baru ini D.O. dari studi neuroscience di universitas terdekat. Mereka mengatakan tidak ada indikasi bahwa penembakan itu terkait dengan kelompok teroris.
Presiden Amerika Barack Obama mempersingkat kampanye pemilu di Florida, menghimbau warga Amerika mendukung para korban pembantaian tersebut. Dia mengatakan "kekerasan semacam itu, kekejian semacam itu tidak berperikemanusiaan" dan bahwa bangsa Amerika "sangat berduka."
Obama mengatakan penembakan massal itu sulit dipahami. Ia mengatakan, "Kita tidak akan pernah bisa memahami apa yang menyebabkan orang meneror sesama manusia seperti ini."
Penantang Obama dari Partai Republik, Mitt Romney, juga berhenti berkampanye. Ia menyebut insiden itu sebagai "kekerasan tidak berperikemanusiaan" dan mengatakan hati banyak orang “hancur dengan kesedihan dari tragedi yang tidak berperikemanusiaan ini.”
Kepala polisi Aurora Daniel Oates dalam konferensi pers mengatakan polisi meyakini hanya satu orang yang terlibat, bertentangan dengan laporan awal bahwa mungkin ada satu lagi pelakunya.
Kepala polisi itu mengatakan tersangka memberitahu penyelidik bahwa ada sejumlah bahan peledak di apartemennya di Aurora Utara, dan polisi kemudian mendapati apartemen tersebut penuh dengan bahan peledak dan mudah terbakar. Para penghuni di lima gedung terdekat telah dievakuasi sementara pihak berwenang berupaya mengamankan lokasi berbahaya itu.
"Tersangka yang kini di tahan, membuat pernyataan tentang kemungkinan adanya bahan peledak di kediamannya. Pada saat ini, di Aurora Utara – di sebuah gedung apartemen – yang telah kami evakuasi dan kami kini tindaklanjuti sebagai tempat yang berpotensi berisi bahan peledak. Kami juga prihatin tentang bahan peledak di tempat parkir, karena itu tempat parkir itu kami tutup. Kami telah mengerahkan regu penjinak bom ke semua kawasan itu," ujar Daniel Oates.
Salah seorang yang ikut menonton di bioskop itu, Jaime Marshall, menceritakan pemandangan yang kacau balau beberapa saat setelah penembakan itu, dan mengatakan dia melihat seorang anak perempuan yang kakinya luka terkena peluru.
"Jadi kami menaiki tangga dan melihat ke arah tembok di sisi teater itu di mana kami terdengar oleh kami segala macam suara, dan terlihat lubang bekas peluru dan saat itulah kami mulai berteriak supaya teman-teman kami keluar saja. Kami naik tangga dan kami melihat ke lobi dan ada polisi di sudah berada disitu. Seorang polisi bermasker gas sambil menyandang senapan besar dan mereka dengan gerakan tangan, menyuruh orang segera melalui lobi bioskop secepat mungkin, lalu kami berlari turun tangga, keluar dari teater. Ketika kami berjalan keluar, saya melihat seorang gadis kecil luka akibat peluru di kakinya," demikian penuturan Jaime Marshall.