Penahanan Jurnalis AS di Iran Masuki 500 Hari

Wartawan harian the Washington Post yang ditahan di Iran, Jason Rezaian (foto: dok).

Penahanan oleh Iran terhadap seorang jurnalis AS, Jason Rezaian telah mencapai hari ke 500 pada Kamis (3/12).

Penahanan oleh Iran terhadap jurnalis Amerika, Jason Rezaian telah mencapai hari ke 500 pada Kamis (3/12), dan Washington Post mengatakan, korespondennya di Teheran ini berada dalam “bahaya,” sementara kesehatannya mundur dan perlakuan buruk terhadap dirinya semakin meningkat.

Harian itu mengatakan Rabu, pihaknya telah membuat permohonan baru kepada Kelompok Kerja PBB tentang penangkapan semena-mena, agar membantu pembebasan reporternya yang berusia 39 tahun itu, yang memiliki dwi-kewarganegaraan, Iran dan Amerika.

Harian itu mengatakan, Rezaian menderita tekanan darah tinggi dan penyakit lain sementara “perlakuan buruk oleh Iran terhadap dirinya semakin intensif.”

Iran mengumumkan bulan lalu bahwa Rezaian telah dijatuhi hukuman dan dipenjara di tempat yang tidak diumumkan, menyusul dirinya dinyatakan bersalah melakukan pekerjaan mata-mata dan tuduhan lainnya pada Oktober. Tetapi tidak ada perincian tentang keputusan atau hukumannya yang dirilis.

Redaktur Washington Post, Martin Baron menyebut, penahanan Rezaian yang sudah berlangsung 500 hari itu sebagai yang “paling buruk”, 56 hari lebih lama dibandingkan penahanan staf Kedutaan Amerika oleh Teheran menyusul revolusi Islamis pada 1979.

“Lima ratus hari yang dirampas dari kehidupannya, 500 hari terpisah dari keluarganya, 500 hari tidak diberi keadilan,” kata Baron dalam pernyataannya.

Pada Kamis, kakak Rezaian, Ali, merencanakan untuk menyerahkan sebuah petisi kepada misi Iran di PBB, yang dimuati 500 ribu tanda tangan dan seruan bagi pembebasan Rezaian “segera dan tanpa syarat.” [jm]