Penang Tangguhkan Pariwisata Medis Setelah Kedatangan Pasien dari Indonesia

Petugas keamanan memeriksa suhu pengunjung pasar, sambil menjaga jarak sosial, di Penang, Malaysia di tengah pandemi Covid-19, 29 Mei 2020. (Foto: GOH Chai Hin / AFP)

Negara bagian Penang di Malaysia bagian utara telah melarang pengunjung dari luar negeri yang mencari layanan medis, sampai protokol kesehatan dan keselamatan baru terkait virus corona diberlakukan, kata kepala menteri pada Senin (17/8).

Pihak berwenang memperketat pembatasan pergerakan di beberapa bagian pulau itu pada akhir pekan, karena infeksi baru muncul setelah lebih dari tiga bulan tanpa kasus baru.

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah mengatakan tiga pasien Indonesia tiba dengan menaiki pesawat khusus Jumat lalu (14/8) untuk dirawat di rumah sakit swasta. Dua merupakan pasien kanker, dan yang satu lagi memerlukan perawatan segera.

"Pemerintah negara bagian sangat menyesalkan karena tidak diberitahu mengenai kedatangan mendadak para pasien itu," kata Kepala Menteri Chow Kon Yeow, ketika mengumumkan pelarangan itu.

Negara bagian itu tidak mengatakan apakah ketiganya positif mengidap virus tersebut. Tapi otorita Penang diberitahu bahwa ketiga pasien itu telah mengikuti semua protokol standar, kata kepala menteri itu. Larangan itu masih akan berlaku hingga kementerian kesehatan menyelesaikan prosedur baru untuk menangani wisata medis, tambahnya.

Pesawat Airbus A320-200 milik maskapai penerbangan AirAsia di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA2) di Sepang, Malaysia, 4 February 2020. (REUTERS/Lim Huey Teng)

AirAsia.com, platform digital dari maskapai AirAsia Group Bhd, mengatakan perusahaan itu menerbangkan pesawat sewaan pertama ke Penang dari Medan, Jumat (14/8). Sebuah pesawat sewaan lain dari Jakarta dijadwalkan tiba Senin mendatang (24/8).

Pihak berwenang Penang juga telah memerintahkan semua instansi terkait wisata medis untuk memberikan pemberitahuan dan informasi.

Negara Asia Tenggara itu telah mendeteksi mutasi virus corona yang sangat berbahaya, katanya hari Minggu (16/8), ketika jumlah infeksi baru mencapai sedikitnya 9.200. [vm/ii]