Penasihat ekonomi utama Presiden AS, Donald Trump hari Rabu (18/7) menuduh Presiden China, Xi Jinping, memperlambat upaya menyelesaikan perselisihan perdagangan yang berkembang dengan AS.
Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Larry Kudlow mengatakan, dia yakin pejabat tingkat rendah China ingin mengakhiri tarif timbal-balik yang dikenakan oleh dua kekuatan ekonomi terbesar, tetapi Xi menolak untuk mengubah cara-cara transfer teknologi China dan kebijakan perdagangan lainnya.
"Sejauh yang kami tahu, Presiden Xi, sekarang ini tidak ingin membuat kesepakatan," kata Kudlow dalam wawancara di stasiun TV CNBC.
Kudlow menambahkan, China dapat mengakhiri tarif yang dikenakan AS "sore ini" jika mau mengambil langkah-langkah termasuk memotong hambatan tarif dan non-tarif untuk impor. AS juga menyerukan kepada Beijing untuk mengakhiri "pencurian" kekayaan intelektual dan memungkinkan kepemilikan penuh perusahaan asing yang beroperasi di China.
Kudlow juga berharap, Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker untuk menawarkan upaya perdagangan yang lebih baik ketika dia bertemu dengan Trump di Gedung Putih minggu depan.
Trump menuntut agar Uni Eropa memangkas tarif 10 persen untuk mobil-mobil impor, tapi pada waktu yang bersamaan pemerintahannya berencana menaikkan tarif impor mobil menjadi 25 persen.
Tarif 25 persen akan sangat berdampak pada produsen mobil Eropa dan Jepang, sementara Juncker mengatakan dia akan mengajukan tawaran perdagangan untuk Trump minggu depan, tapi tidak memberi rinciannya. [ps/ii]